Gianyar Yakinkan Penutupan Porprov Tidak Bikin Kejutan Lagi

oleh
Ketua Panitia Pelaksana Porprov Bali XIII di Gianyar, Pande Made Purwata - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Usai acara pembukaan Porprov Bali XIII yang menuai banyak kritikan, di penutupan ajang Olahraga 2 tahunan itu, tuan rumah Gianyar memastikan akan merombak pola pertunjukan yang sudah disiapkan. Ketua Panitia Pelaksana Porprov Bali XIII, Pande Made Purwata mengatakan, tidak ada lagi kejutan-kejutan yang dihadirkan pada pesta penutupan Porprov Bali XIII, 23 September 2017.

“Jadi di penutupan ini acaranya protokoler, dikemas seperti acara Paskibraka dia. Acaranya dibuat resmi seperti penurunan bendera,” jelas Pande Made Purwata, Kamis, 21 September 2017.

Dijelaskan Pande, dalam acara penutupan nanti ada perombakan besar terkait konsep yang disuguhkan kepada undangan atau penonton. Sebenarnya, dikatakan Pande Made Purwata, panitia telah menyusun pertunjukan seni di acara penutupan Porprov seperti acara pembukaan. Tapi sepertinya, lanjut Pande, penampilan kesenian di penutupan Porprov Bali XIII tidak akan mendominasi acara.

Panitia, kata Pande, juga telah menghubungi Made Sidia yang merupakan tokoh seni sekaligus konseptor acara penutupan Porprov Bali XIII tahun 2017.

“Kalau kita buat lagi kolaborasi seni seperti itu justru akan membuat kekagetan, salah paham dan salah persepsi lagi,” ujar Pande Made Purwata.

Pada Pesta Pembukaan Porprov Bali XIII, Minggu (17/9/2017) lalu, konsep panitia adalah kolaborasi seni pertunjukan di lapangan hijau. Dengan demikian, perpaduan seni dan olahraga menjadi identik bagi Gianyar sebagai tuan rumah Porprov Bali XIII.

Acara berjalan tak sesuai skenario yang ada di rundown. Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika memang tidak hadir, tapi diwakilkan oleh Wagub I Ketut Sudikerta untuk memberikan sambutan.

Namun prosesi pesta pembukaan Porprov Bali XIII, tak berjalan sempurna. Dalam rundown acara, tarian kolosal Brahma Murti menjadi rangkaian penyalaan api Porprov di Quadran kemudian disusul sambutan Gubernur yang diwakilkan kepada Wagub Bali, I Ketut Sudikerta.

Namun sambutan Wagub Bali pun urung dilakukan lantaran pertunjukkan kolosal tarian Brahma Murti terlalu lama ditampilkan. Disamping itu, panitia tak memberikan pengumuman dari pengeras suara terkait rundown acara.

Pada acara pembukaan itu, penonton dan tamu undangan banyak yang meninggalkan lokasi sebelum acara berakhir.

“Karena di pembukaan kemarin menyebabkan terjadi kepanikan, akhirnya di penutupan ini kami kembali ke awal, bahkan bisa dilihat nanti kami tidak membuat kejutan,” ujar Pande Made Purwata. (Way)

KORANJURI.com di Google News