KORANJURI.COM – Universitas Mahadewa Indonesia kembali melakukan lompatan besar dalam upaya mewujudkan lulusan berkualitas yang memiliki daya saing tinggi.
Rektor Universitas Mahadewa Indonesia, Dr. I Made Suarta, SH., M.Hum., menegaskan bahwa kampus yang ia pimpin akan membuat output dan outcome para tamatan agar tidak menganggur.
Karena itu, jelas dia, tahun ini akan mengusulkan satu prodi yang sangat dibutuhkan yakni Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan kedepannya akan bekerjasama dengan Depnaker untuk menghasilkan sarjana dengan kemampuan skill yang bagus.
“Berkaitan dengan pelatihan bagi calon sarjana dari sejumlah prodi yang membutuhkan kecakapan selain prestasi akademis. Disini ada sarjana TI, termasuk pelatihan-pelatihan di bidang pariwisata,” tegas Rektor Suarta, Rabu, 19 Agustus 2020.
Terkait PPG dalam hal peminatan, lanjut dia, saat ini sarana untuk mencapai profesi guru tidak harus melalui Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), ada non LPTK dengan menempuh pendidikan melalui PPG selama sekitar 1 Tahun.
“Karena itu kita akan usulan. Karena selama ini yang ada hanya di Undiksa saja,” imbuhnya.
“Dulu ketika masih jadi IKIP PGRI Bali menjadi partner Undiksa. Karena itu kita mencoba, karena peminatnya juga banyak untuk jadi guru,” tambahnya.
Dari segi persyaratan, lanjut tokoh masyarakat asal Sesetan ini, Universitas Mahadewa Indonesia sudah terpenuhi. Karena universitas dengan syarat terakreditasi B dan prodi dengan nilai A.
“Kita punya dua nilai A untuk prodi. Jadi syarat sudah terpenuhi, dan sekarang bagaimana tinggal mengusulkan agar SK bisa dikeluarkan,” tandasnya.
Menurutnya, usulan dilakukan tahun ini. Kendatipun demikian, kata dia, mengingat masih dimasa pandemi Covid-19 memang untuk usulan tahun ini tidak gampang.
“Kalau lancar nanti tahun 2021 bertepatan dengan tahun ajaran baru,” bebernya.
Selain itu, lanjut dia, usulan lain yang saat ini telah diajuka, yakni prgram studi S2, dimana persyaratannya harus mempunya lima doktor di Universitas Mahadewa Indonesia ini.
“Peluang lain yakni di bidang olahraga, kita tinggal menunggu dua dosen dengan S2 yang tengah studi. Kalau itu sudah tercapai situasinya akan beda, kampus akan semakin rame,” jelasnya.
Pihaknya berharap, semuanya program baik itu PPG, maupun studi S2 olahraga serta ditambah pelatihan dengan kerjasama bersama Depnaker, maka Universitas Mahadewa Indonesia semakin berkibar dan dicintai masyarakat.
“Ruang kampus sudah siap, di mana bangunan baru memiliki 40 ruangan, dan sekarang yang baru terisi cuma 50 persen. Karena masing-masing prodi dapat satu kelas. Olahraga dan sendtratasik masing-masing dapat dua kelas. Kesiapan sarpras sudah siap tinggal mendatangkan prodi baru,” jelasnya. (Way)