KORANJURI.COM – Tim Pakar Khusus Kementerian Pertahanan RI mengunjungi Kodam IX/Udayana, Selasa, 18 Desember 2018. Kunjungan dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Djoko Sutrisno.
Menurut Djoko Sutrisno, tujuan kedatangannya untuk mengumpulkan data dan mendapatkan masukan terkait dampak peningkatan turisme terhadap pertahanan negara.
“Termasuk animo masyarakat terhadap program Bela Negara, serta untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada di daerah,” jelas Djoko Sutrisno.
Menurut Djoko, Provinsi Bali merupakan destinasi wisata yang terkenal di membawa dampak positif tapi sekaligus ada sisi negatif yang perlu diwaspadai terkait pertahanan dan keamanan negara.
“Untuk itu, kami mohon penjelasan dari Kodam IX/Udayana,” jelas Djoko.
Aster Kasdam IX/Udayana, Kolonel Inf I Kadek Subawa menjawab, teritorial Kodam IX/Udayana, mencakup tiga Provinsi yakni, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggar Timur. Ketiga wilayah itu punya ciri khas dan karakteristik berbeda.
“Potensi ancaman yang menonjol antara lain seperti bencana alam, erupsi Gunung Api Agung di Bali, Gempa Bumi di Lombok, Konflik horizontal di Sumbawa, Sumba dan Flores, kelompok radikal di Bali, Lombok Sumbawa dan Flores serta pelanggaran pelintas batas di perbatasan Nusa Tenggara Timur dengan RDTL, termasuk juga ancaman terhadap keberadaan pulau terdepan, Pulau Batek dan Ndana Rote,” jelas Aster Kasdam.
Disamping itu, dengan banyaknya kunjungan turis manca negara terutama di wilayah Provinsi Bali, berpotensi ada penyusupan kegiatan intelijen asing yang perlu diwaspadai.
“Program Bela Negara, punya animo cukup tinggi. Terbukti, setiap penyelenggaraan penataran Bela Negara, kehadiran peserta terutama dari kalangan generasi muda, pelajar setingkat SMA/SMK selalu melebihi target,” ujarnya. (*)