KORANJURI.COM – Masa jeda semester dimanfaatkan oleh SMA PGRI 2 Denpasar untuk menggelar festival seni dan olahraga dengan tajuk ‘Festival SMA PGRI 2 Tahun 2018’. Selain untuk mencari bakat dan bibit dalam bidang keolahragaan dan seni, festival itu juga untuk wahana promosi bagi siswa-siswi SMP di Kota Denpasar. Mengapa demikian?
Kepala SMA PGRI 2 Denpasar, I Komang Arta Saputra menjelaskan, dalam kegiatan itu panitia bukan hanya menggelar lomba secara internal, namun juga mengundang siswa-siswi SMP se-Kota Denpasar sebagai peserta dalam nomer lomba yang dipertandingkan.
“Ada 15 sekolah SMP yang ikut dalam lomba baik seni maupun olahraga,” jelas Komang Saputra saat pembukaan Festival, Senin, 22 Oktober 2018.
Kegiatan itu akan berlangsung selama sepekan hingga 27 Oktober 2018. Kegiatan lomba yang dipertandingkan antara lain, lomba tari Jempiring, dance, tennis meja beregu dan catur.
Untuk memeriahkan acara itu, siswa SMA PGRI 2 Denpasar juga diberikan kesempatan membuka stan penjualan makanan di areal sekolah. Komang Arta Saputra menjelaskan, jiwa enterpreneur siswa perlu dipacu dengan memberikan peluang melakukan kreatifitas enterpreunership.
“Ini untuk mengasah jiwa enterpreneur siswa. Disitu ada stan penjualan makanan yang dikelola oleh siswa sendiri,” tambah Saputra.
Festival Regrisma tahun 2018 sekarang sudah memasuki tahun yang kesepuluh. Komang Arta Saputra menjelaskan, kalau tahun-tahun sebelumnya hanya diperlombakan cabang seni saja, mulai tahun ini, olahraga mulai dipertandingkan.
“Untuk mencari bakat siswa dalam persiapan Porsenijar PGRI November mendatang. Jadi tahun ini mulai dimasukkan cabang olahraga,” jelasnya.
Selain itu, tahun ini pula, untuk pertama kalinya, ada juara umum yang memperebutkan piala bergilir dari YPLP Dikdasmen PGRI Kota Denpasar.
Sementara, ketua YPLP PGRI Kota Denpasar I Nengah Madiadnyana mengapresiasi kegiatan itu. Pihaknya mendorong kepada sekolah-sekopah dibawah naungan PGRI Kota Denpasar untuk menggelar kegiatan serupa.
“Tentunya disesuaikan dengan anggaran yang ada, tidak perlu mewah tapi tetap memiliki semangat memajukan pendidikan,” jelas Madiadnyana.
Dalam setiap perlombaan, ditambahkan Madiadnyana, prestasi adalah penting. Namun lebih penting bagaimana cara meraih prestasi itu secara sportif.
“Jadikan sebagai motivasi untuk tingkatkan sportifitas dan kreativitas, capailah juara dengan sportif,” pesannya demikian. (Way)