KORANJURI.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali melakukan pemetaan penyebaran virus sars-cov-2.
Di Bali memang telah ditemukan 8 kasus transmisi lokal. Namun, kasus infeksi terbanyak yang ditemukan justru berasal dari imported case. Kasus itu ditemukan pada sebagian pekerja migran kapal pesiar.
Sumber lain ‘kasus impor’ positif covid-19 juga ditemukan pada pasien dengan track record pernah melakukan perjalanan antar wilayah di Indonesia.
“Dengan mengetahui sumber resiko dari covid-19 ini, penting untuk menentukan strategi pencegahan,” jelas Kalakhar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra dalam keterangan live streaming, Sabtu, 11 April 2020.
Fakta dari dominannya kasus impor infeksi covid-19 di Bali, Dewa Indra menilai penting melakukan resistensi dimulai dari pintu masuk Bali.
Di Bandara Ngurah Rai, diberlakukan tiga tahapan screening kesehatan untuk para pekerja migran kapal pesiar.
Protokol kesehatan di bandara dimulai dari registrasi PMI dan cek suhu tubuh menggunakan thermo gun, petugas kesehatan melakukan cek saturasi O². Termasuk, melakukan wawancara gejala covid-19. Ketiga, petugas melakukan rapid test terhadap pekerja lintas negara itu.
Pintu masuk Bali lain yang masuk dalam kategori sumber resiko ada di Pelabuhan Gilimanuk. Menurutnya, Pelabuhan Gilimanuk menghubungkan wilayah lain di Pulau Jawa dengan temuan kasus covid-19 cukup besar.
“Sementara di Pelabuhan Benoa sudah tidak ada kapal yang merapat lagi (pesiar), sehingga tidak lagi jadi pintu masuk kedatangan orang dari luar negeri,” jelas Dewa Indra.
Pelabuhan Padang Bai yang menghubungkan Bali dan NTB dinilai Kalakhar Gugus Covid-19 Bali relatif aman sebagai sumber resiko.
“Jadi upaya pertahanan untuk memfilter sumber resiko baru ke Bali adalah Bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Gilimanuk,” ujarnya demikian.
Update Kasus 11 April 2020
Terjadi penambahan kasus positif covid-19 imported case sebanyak 4 orang. Secara akumulasi pasien positif covid-19 di Bali menjadi 79 orang. Jumlah itu terdiri dari 7 orang WNA dan 72 WNI.
Dari total 72 WNI yang dinyatakan positif 51 orang imported case setelah melakukan perjalanan dari luar negeri. Sedangkan 13 orang imported case setelah melakukan perjalanan ke daerah lain di wilayah Indonesia. 8 orang transmisi lokal. (Way)