Empati untuk Petugas Pemilu, Aliansi Perempuan di Bali Ulurkan Bantuan

oleh
Aliansi Masyarakat Pembela (AMP) NKRI saat menyerahkan bantuan di Kantor KPU Bali - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali mendata ada 33 petugas pemilu serentak 2024 mengalami musibah saat bertugas.

Untuk di KPU sebanyak 24 petugas mengalami musibah. Terdiri dari 20 petugas dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), satu orang dari Panitia Pemungutan Suara (PPS), satu orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), dan dua orang petugas ketertiban Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dari catatan KPU Bali, musibah yang menimpa petugas itu mulai dari kelelahan hingga berakibat sakit, kecelakaan hingga meninggal dunia.

Dua petugas yang meninggal dunia saat menjalankan tugas yakni, Sai’un Anam (58) asal Jembrana sebagai petugas Linmas TPS. Kemudian, I Ketut Tapa (55) sebagai sekretaris PPS di Kabupaten Karangasem.

Sedangkan, di Bawaslu Bali tercatat 9 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) mengalami musibah sakit, gangguan kesehatan, keguguran kandungan hingga kecelakaan seperti dipatuk ular saat menurunkan baliho.

Menyikapi hal itu, Aliansi Masyarakat Pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia (AMP NKRI) menyerahkan 33 paket sembako kepada petugas penyelenggara pemilu, Senin, 26 Februari 2024.

Ketua Aliansi Masyarakat Pembela (AMP) NKRI Ni Ketut Mira Andayani mengatakan, bantuan paket sembako ini sebagai bentuk kepedulian atas musibah yang terjadi.