Ekstra Waspada, Awak Kabin Maskapai China Tak Boleh Turun Pesawat

oleh
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) meninjau penumpang yang akan bertolak ke China di Terminal Keberangkatan Internasional, Bandara I Gst Ngurah Rai, Tuban, Badung pada Sabtu (8/2/2020) siang - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Penjemputan oleh maskapai China dilakukan secara hati-hati dan prosedural. Seluruh awak kabin tidak diperbolehkan turun dari pesawat untuk mengantisipasi potensi penularan wabah 2019-nCoV.

Pesawat penjemput warga asal China mendarat di Bandara Ngurah Rai Bali pukul 11.00 Wita, Sabtu, 8 Februari 2020. Awal rencana, pesawat akan membawa 80 turis China yang masih tertahan di Bandara terbesar di Bali itu.

Namun hingga lepas landas pada pukul 14.00 Wita, tercatat 61 penumpang yang kembali ke China. Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan surat penundaan penerbangan sementara waktu dari dan menuju China per 5 Februari 2020.

“Kebanyakan dari mereka memang sudah terjadwal kembali ke negaranya,” jelas Wagub Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati di Bandara Ngurah Rai, Sabtu, 8 Februari 2020.

Warga China yang diterbangkan kembali ke negaranya disesuaikan dengan pendataan yang dilakukan. Mereka dijemput oleh pesawat yang disiapkan oleh pemerintah China.

“Sebenarnya ada yang terjadwal kembali kemarin namun jumlahnya sedikit, tidak mungkin pemerintah Tiongkok menjemput hanya beberapa saja,” jelasnya.

Cok Ace memastikan dengan meninjau langsung penumpang yang akan bertolak ke China dari Terminal Keberangkatan Internasional, Bandara I Gst Ngurah Rai, Tuban, Badung pada Sabtu (8/2/2020) siang.

Setelah pesawat pertama, dikatakan Cok Ace, dimungkinkan akan ada pesawat kloter kedua yang akan melakukan penjemputan. “Masih melihat situasi dan kondusi nantinya seperti apa kebijakan pemerintah,” ujarnya demikian.

Rencana itu juga dengan melihat warga negeri tirai bambu yang memperpanjang waktu berlibur di Bali untuk menghindari wabah virus Corona di negaranya. Kebanyakan mereka menginap di wilayah Kabupaten Badung.

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Bali, kami berharap agar masalah ini cepat teratasi dan kembali ke kehidupan normal,” pesan Wagub.

Persembahyangan di Pura Dalem Balingkang dan Pura Ulun Danau Batur

Selain upaya prosedural yang selama ini dilakukan, Pemerintah Provinsi Bali juga melakukan upaya spiritual dengan menggelar persembahyangan bersama di Pura Dalem Balingkang serta Pura Ulun Danau Batur. Upaya spiritual ini dilakukan

Menurut Cok Ace, persembahyangan dilakukan untuk mendoakan wabah yang terjadi di Wuhan, China agar cepat berlalu.

Selain itu, umat Hindu Bali yang diwakili Pemerintah dan sejumlah komponen, ingin memberikan pernyataan secara spiritual terkait Kintamani Chinese Festival yang urung dilaksanakan karena wabah Virus Corona yang mendera Wuhan, Provinsi Hubei, China.

“Menyatakan Ngaturang Piuning karena rencana Bali Kintamani Festival batal dilaksanakan sebagai wujud empati atas musibah yang terjadi,” kata Cok Ace. (Way)

KORANJURI.com di Google News