Doa Bersama Tolak Isu Hoaks dan Sara

oleh
Bupati Purworejo, Agus Bastian bersama para tokoh lintas agama dan masyarakat, saat deklarasi menolak isu hoax dan sara, Jum'at malam (9/3) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Momen deklarasi menolak isu hoaks dan sara, menjadi bagian penting dalam kegiatan Silaturahim Akbar dan Doa Bersama Dalam Rangka Antisipasi Intoleransi dan Pilkada Serentak Guna Terpeliharanya Situasi yang Aman dan Kondusif di wilayah Kabupaten Purworejo, Jum’at malam (9/3), di Mapolres Purworejo.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Polres Purworejo, dan dihadiri ribuan peserta dari berbagai unsur, seperti jajaran Muspida, jajaran Muspika, para tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota Polres Purworejo, serta para santri dan sejumlah tamu undangan.

Deklarasi tersebut, diikrarkan oleh Bupati Purworejo Agus Bastian, beserta para tokoh lintas agama, dan diikuti seluruh peserta, mewakili masyarakat Purworejo.

“Kami, masyarakat Purworejo, menolak isu hoax, menolak isu sara, dan mendukung Polri untuk penegakan hukum,” demikian isi deklarasi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Purworejo Agus Bastian menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap jajaran Polres Purworejo. Dengan kegiatan tersebut, kata Agus Bastian, mampu menjadi wahana untuk memelihara suasana kondusif, serta menjadi perekat persatuan dan kesatusn bangsa.

“Dan kita harus waspada terhadap maraknya radikalisme agama dan perilaku intoleransi, yang berpotensi menimbulkan konflik horisontal, serta memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” pesan Bupati Purworejo.

Sementara itu, Kapolres Purworejo, AKBP Teguh Tri Prasetya, SIK juga berpesan, supaya masyarakat lebih berhati-hati dalam menyebarkan atau menyampaikan sesuatu di medsos. Cek kebenaran dan sumber dari sebuah berita, sebelum disampaikan ke publik (medsos).

“Berita hoax itu ibarat fitnah, yang bisa mengakibatkan pertentangan dan perpecahan. Mari kita pelihara suasana yang sudah aman dan kondusif ini,” ujar Kapolres Purworejo.

Acara silaturahim akbar dan doa bersama tersebut makin bermakna dengan tausiyah yang disampaikan KH Hasan Agil Al Baabud. Pimpinan Ponpes Al Iman, Bulus, Gebang ini mengulas tentang menyikapi perbedaan, yang berlatar belakang sosial, ekonomi, maupun agama.

“Jangan sampai perbedaan itu dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab, sehingga menjadi terpecah belah,” ujar Wan Hasan, demikian kyai ini biasa disapa. (Jon)

KORANJURI.com di Google News