KORANJURI.COM – Presiden Prabowo Subianto mengembalikan menginstruksikan Kementerian ESDM mengaktifkan kembali distribusi LPG 3 kg di tingkat pengecer.
Kebijakan pemerintah itu sebelumnya memicu gejolak di masyarakat. Gas melon dalam beberapa pekan terakhir sulit ditemui di warung. Kondisi itu memicu ketiadaan gas elpiji 3 kg di tingkat pengecer.
Kepala Disnaker ESDM Bali Ida Bagus Setiawan mengatakan, kondisi yang terjadi dan membutuhkan waktu penyesuaian. Untuk stabilisasi perlu dilakukan operasi pasar.
“Sosialisasi perlu dilakukan lagi terkait lokasi pangkalan dan sub pangkalan, karena nanti tidak ada istilah pengecer lagi tapi sub pangkalan,” kata IB. Setiawan dalam Rakor di Kantor Dinas ESDM Bali, Selasa, 4 Februari 2025.
Menyikapi perubahan keputusan itu Pertamina Patra Niaga Bali juga menginstruksikan kepada agen dan pangkalan agar kembali melayani pengecer yang terdaftar di MerchantApps Pangkalan Pertamina Lite (MAP).
Sales Area Manager (SAM) Retail Pertamina Patra Niaga Regional Jatim dan Bali Nusra Endo Eko Satryo mengatakan, distribusi elpiji 3 kg di Bali saat ini dilayani oleh 120 agen, 4.347 pangkalan, dan 6.250 sub pangkalan.
Sejak November 2024, Pertamina mendorong pengecer menjadi pangkalan resmi, namun sebagian besar menolak. Hanya 23 pengecer yang menjadi pangkalan resmi.
Saat ini Pertamina hanya mengaktifkan kembali pengecer yang sebelumnya sudah terdaftar di MerchantApps.
“Untuk usulan sub pangkalan baru, kami belum punya acuannya,” ujarnya. (Way)