KORANJURI.COM – Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta memastikan akan ada 2 koridor Trans Metro Dewata yang akan beroperasi.
Hal itu mempertimbangkan kebutuhan trayek yang diminati masyarakat. Namun, untuk saat ini pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan.
“Hasilnya, karena beban Kementerian Perhubungan cukup besar,” kata Samsi, Senin, 13 Januari 2025.
Sehingga, pihak Dishub Bali, kata Samsi, harus mengantisipasi dengan baik dan melakukan survei seberapa besar kebutuhan yang harus disiapkan.
“Kemudian SDM nya juga harus disesuaikan, sehingga standar pelayanannya bisa maksimal,” tambahnya.
Untuk kebutuhan pembiayaan dimungkinkan Kabupaten/Kota juga ikut patungan. Kata Samsi, koridor yang ada juga melewati kabupaten/kota di Bali.
“Tidak bisa kalau hanya provinsi saja, kasihan kalau provinsi terlalu berat. Tapi kalau misalnya bersama-sama itu kan lebih ringan,” kata Samsi.
Sebelumnya, Direktur PT Satria Trans Jaya I Ketut Eddy Dharmaputra sebagai operator Trans Metro Dewata mengatakan, untuk mengoperasikan satu koridor estimasi biayanya Rp11 miliar per tahun.
“Satu koridor membutuhkan pergerakan armada sekitar 20 unit bus,” kata Eddy. (Way)