KORANJURI.COM – Kabar berpulangnya maestro campur sari Dionisius Prasetyo atau Didi Kempot menyentak dunia hiburan tanah air. Pelantun lagu Cidro ini dikabarkan meninggal pada Selasa, 5 Mei 2020 pukul 7.45 WIB di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah.
Bukan hanya karya-karya besar yang ditinggalkan oleh seniman musik berjuluk Godfather of the Broken Heart itu. Namun, kesahajaan dan sikap yang rendah hati dari sosok Didi Kempot juga dikenang oleh komunitas seniman maupun pengamen jalanan yang ada di Kota Solo.
Purjanto salah satu sahabat almarhum Didi Kempot menceritakan sosok seorang Didi Kempot sebelum menjadi mega bintang. Diceritakan pria yang akrab dengan nama panggung Cipluk ini, Didi Kempot cukup aktif dalam komunitas musisi di Kota Bengawan.
Ia pernah menginisiasi lahirnya komunitas pengamen jalanan yang diberi nama ‘Rembol’ yang merupakan akronim dari Kere Nggerombol.
“Kita biasanya mengamen di pusat jajanan dan kuliner di Kampung Keprabon dan Pasar Ayu di stasiun Balapan, Solo,” kata Cipluk ditemui di kediamannya di Kampung Danukusuman, Solo, Selasa, 5 Mei 2020.
Dimata para musisi di Kota Solo, almarhum memberikan banyak inspirasi. Dengan keteguhan, dedikasi dan ketekunannya, Didi Kempot mampu mengangkat kelas lagu berbahasa jawa ke kancah nasional bahkan dunia. (JK)