Di usia 71 Tahun, PS Gamma Yogya Bentuk Yayasan dan Ingin Kembali Bangkit, Ini Penjelasan Suparno

oleh
Suparno (kedua dari kiri) foto: Istimewa

KORANJURI.COM (Yogyakarta) – Perkumpulan Sepak Bola Gadjah Mada (PS Gama) Yogyakarta pada tahun 2021 ini genap berusia 71 tahun. Untuk diketahui, klub sepak bola tersebut dibentuk oleh
Dewan Mahasiswa UGM pada tanggal 1 Oktober 1950.

Pengurus awalnya antara lain Prof. dr. Ismangoen, Sp.A (almarhum) dan Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A. Dalam perjalanannya PS Gama selalu berkontribusi menyumbang pemain-pemain berbakat untuk PSIM
(Laskar Mataram).

Pada acara HUT ke-70 tahun 2020 diselenggarakan reuni alumni PS Gama dari berbagai lintas generasi. Alumni PS Gama tersebar di seluruh Nusantara dengan berbagai profesi.

Bermula dari reuni tersebut, sebagian alumni PS Gama berkeinginan untuk
menjadikan kesebelasan tersebut ‘terlahir kembali’ (reborn). Dalam arti PS Gama ke depan harus dikelola dengan lebih baik, dari aspek manajemen dan tata kelola. Hal ini sesuai dengan amanah dari pembina PS Gama Prof. dr. Ismangoen, Sp.A (almarhum) dan dr. Hadianto Ismangoen, Sp.A (almarhum).

“Kami berupaya untuk mengelola PS Gama dengan manajemen dan tata kelola yang lebih baik,” kata Ketua PS Gama Suparno.

Selanjutnya Suparno menjelaskan tahap awal dengan mendirikan Yayasan Gadjah Mada Bhakti Nusa yang menaungi PS
Gama Yogyakarta, PS Gama Sleman dan PS Gama Bantul. Yayasan tersebut
nantinya juga menjadi payung bagi Akademi Sepak Bola (ASB) Gama dan Sekolah Sepak Bola (SSB) Gama yang akan berjalan dalam waktu dekat.

Dengan adanya akademi tersebut diharapkan dapat menjadi wadah pemain muda mulai usia 15 tahun. Sebelumnya, para pemain muda tersebut sudah digembleng oleh Sekolah Sepak Bola (SSB).

Selanjutnya, akademi bertugas memoles dan mengoptimalkan para pemain baik dari aspek teknis, fisik, mental dan kedisiplinan. Dari ASB Gama diharapkan nantinya menyumbang pemain ke Timnas U-16, U-17 dan U-19 dan klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3.

“Dengan berbagai pertimbangan, termasuk aspek sejarah, maka PS Gama juga di-rebranding menjadi PS Gama 1950”, jelas Suparno. 1950 menunjukkan kelahiran klub pada tahun tersebut,” tambah pria yang biasa disapa Ossy ini.

Suparno pun menjelaskan, bahwa saat ini pengurus PS Gama 1950 sedang menyiapkan tim untuk berlatih secara rutin menghadapi kompetisi lokal (Askot PSSI Yogyakarta dan Askab PSSI Sleman). Di samping itu, juga sedang disiapkan PS Gama 1950 untuk menghadapi Kompetisi Liga 3.

Proses pencarian dan perekrutan pemain untuk Liga 3 sedang berjalan dibawah pelatih kepala Sutrisno.

“Kami juga sedang menyiapkan lapangan yang representatif untuk memberi dukungan latihan klub, sekaligus persiapan pendirian SSB/ASB Gama 1950,” ujar Suparno.

Jika proses pembicaraan fasilitas lapangan berjalan lancar maka segera dibangun untuk dilengkapi fasilitas pendukung.

Terkait dengan pengembangan klub
dan akademi, yayasan dan pengurus akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik Pemerintah Daerah, Askot/Askab/Asprov PSSI, Klub Liga 1, Liga 2 dan Liga 3, Perusahaan Swasta, dan media massa.

“Dukungan media sangat diperlukan untuk perkembangan klub sepak bola”, tutup Suparno.

Struktur Kepengurusan Yayasan Gadjah Mada Bhakti Nusa

Amiluhur Soeroso (Penasehat)
Y. Sri Susilo (Pengawasi)
Suparno (Ketua)
Prasetyo Dwi Nugroho (Sekretaris)
W. Agus Nugroho (Bendahara). (Yan Daulaka)

KORANJURI.com di Google News