KORANJURI.COM – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Bali, Ida Bagus Setiawan, menjelaskan bahwa WNI asal Bali, yakni Ni Kadek Sriari (21 tahun), Ketut Septiani (21), dan Ni Luh Suarnadi (40), telah tiba di Bali dalam kondisi sehat.
Sebelumnya, mereka diserahterimakan kepada Provinsi Bali di Kantor Badan Penghubung Provinsi Bali, Cikini, Jakarta Pusat.
“Setelah itu, ketiganya dijemput oleh Satgas PMI di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan diserahkan kepada pemerintah kabupaten masing-masing,” jelas Setiawan, Rabu (9/10/2024).
Setiawan menekankan pentingnya kerja sama antara Pemerintah Daerah dalam pengelolaan data PMI Bali di luar negeri. Terutama, yang berada di daerah konflik.
“Kami mengimbau masyarakat Bali, terutama pencari kerja atau calon PMI, agar mengikuti prosedur penempatan ke luar negeri sesuai ketentuan perundang-undangan,” kata Setiawan.
Dia juga mengatakan, pentingnya memverifikasi informasi melalui Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten/Kota atau Provinsi. Hal itu untuk memastikan kejelasan lembaga dan prosedur penempatan kerja.
Dalam proses pemulangan WNI di wilayah konflik, pihaknya pada 2 Oktober 2024, menerima daftar evakuasi WNI dari KBRI Beirut. Ada 21 WNI akan dievakuasi dari Beirut karena peperangan yang meningkat.
Dari daftar tersebut, tiga WNI asal Bali yang bekerja sebagai terapis spa di Lebanon juga ikut dipulangkan. Mereka berasal dari Kabupaten Buleleng sebanyak 2 orang dan satu orang dari Kabupaten Gianyar. Sebelumnya, ketiganya berada di Beirut.
Pada 4 Oktober 2024, tim Pemprov Bali berhasil menghubungi salah satu PMI asal Buleleng, Ketut Septiani melalui WhatsApp.
Dari percakapan itu, diketahui ketiga PMI asal Bali telah berada di Amman, Yordania, setelah melakukan perjalanan darat dari Beirut. Selanjutnya, mereka akan diterbangkan ke Jakarta.
Pada 7 Oktober 2024, seluruh WNI diberangkatkan ke Jakarta menggunakan pesawat Emirates Airline EK 356 dari Dubai. Mereka tiba di Jakarta pada pukul 15.23 WIB.
Pemerintah Provinsi Bali melalui Badan Penghubung kemudian menjemput ketiga PMI asal Bali di Bandara Soekarno-Hatta dan menampung mereka sementara di Badan Penghubung Pemerintah Provinsi Bali.
Pada 8 Oktober 2024, Pemerintah Provinsi Bali memfasilitasi kepulangan 3 PMI asal Bali dengan penerbangan NAM Air IN 2800 pukul 11.30 WIB. Mereka tiba di Bandara Ngurah Rai pada pukul 14.20 WITA.
Di Lounge PMI Bandara Ngurah Rai, satu PMI diserahkan kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten Gianyar dan dua PMI diserahkan kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten Buleleng. Mereka dipulangkan ke daerah asal masing-masing. (Way)