KORANJURI.COM – Menyisihkan 27 peserta dan akhirnya lolos sebagai kandidat tama mewakili Provinsi Bali di ajang Pemilihan Putri Indonesia 2017, membuat Devina Bertha seakan tak percaya.
Anak kedua dari pasangan Ni Made Widya Sari dan Gabriel Perlindungan (alm) ini, mengaku tidak mudah lolos dari seleksi yang sedemikian ketat dan membutuhkan stamina tinggi.
Dalam persiapannya, Puteri Bali Tahun 2016 ini memulai penampilan malam bakat dengan menarikan tari Bali dan dilanjutkan dengan masukan dari masing-masing mentor. Disitu, Puteri Indonesia Tahun 2016 asal Bali, AA Sangung Karina Prabasari, yang sebelumnya mampu meraih sepuluh besar hadir memberikan tips nya.
Puteri perwakilan Bali kelahiran Jakarta 1997 asal Tapak Gangsul, Denpasar Utara ini kini duduk di semester IV jurusan Management Universitas Udayana ini. Sebelumnya, ia meraih peringkat ke III serta juara favorit dalam ajang Cantik Indonesia Tahun 2015 se-Indonesia.
“Di Bali sendiri yang mengikuti kompetisi Puteri Bali 2016 ada 27 peserta dari seluruh Bali, kemudian saya masuk 10 peserta dan mengikuti karantina. Syukur akhirnya saya lolos mewakili Bali,” ujarnya.
Ibunda Devina, Ni Made Widya Sari, juga mengaku tidak percaya kalau puterinya mewakili Bali di ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2017. Ia mengisahkan, sewaktu kecil sedikit tomboi serta gemar olahraga ekstrim panjat tebing kategori prusiking. Di bidang olahraga panjat tebing, Devina sempat menyabet dua kali juara I se-Bali secara berturut-turut.
“Di sekolah sendiri, Devina ikut Kelompok Pecinta Alam. Bahkan dulu saya kira dia cocok untuk atlet surfing saat melihat postur tubuh dan juga kami kebetulan tinggal di pantai Blue Point, Uluwatu,” tuturnya.
Way