Desa di Bali dengan Mayoritas Penduduk Pemeluk Nasrani

oleh
Gereja dengan ornamen khas Bali yang berada di Desa Tuka, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Desa Blimbingsari di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup unik. Wajah desa sarat dengan ornamen Bali yang berbaur dengan tradisi kekristenan.

Di situ juga berdiri sebuah gereja Kristen PNIEL Blimbingsari. Mayoritas warganya pemeluk Nasrani. Tata cara ibadah juga berbahasa Bali, termasuk busana adat Bali yang dikenakan jemaat ketika beribadah.

Desa Wisata Blimbingsari juga dikenal sebagai desa toleransi antar umat beragama.

Ketua Komite Pariwisata Desa Wisata Belimbingsari I Gede Sudigda mengatakan, pengunjung gereja Kristen PNIEL Blimbingsari bukan hanya umat Kristiani.

Keunikannya menjadi daya tarik wisatawan dari berbagai latarbelakang.

“Banyak saudara-saudara kita umat Muslim ingin melihat keunikan gereja, belum lagi wisatawan asing. Jadi, Desa kami disini juga dikenal punya toleransi tinggi,” kata Sudigda beberapa waktu lalu.

Selain Desa Blimbingsari, ada juga desa dengan mayoritas penduduknya beragama Katolik. Desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Namanya Desa Tuka.

Dikutip dari portal parokituka, sejarah kekatolikan dimulai pada tahun 1936. Saat itu ada seorang misionaris diundang dan menajalankan karya pelayanan.

Sebagai misionaris awal dari Serikat Sabda Allah atau Societas Verbi Divini (SVD), Pastor J. Kersten bersama I Made Bronong dan I Wayan Diblog mulai mendirikan sebuah bangunan gereja pada 14 Februari 1937.

Peristiwa itu menjadi sejarah awal pertumbuhan umat Katolik di Tuka. Di wilayah Desa Dalung umat Nasrani sudah mencapai 2.300 jiwa menyebar di dua desa yakni, Dalung dan Buduk. (Way)

KORANJURI.com di Google News