KORANJURI.COM – Disparitas investasi di Bali yang hanya bertumpu di Bali Selatan saja, akan digarap menyeluruh jika pasangan Koster-Ace terpilih memimpin Bali. Menurut Koster potensi di tiap daerah di Bali sangat besar.
Namun sampai saat ini belum ada pengembangan secara maksimal. Jadi yang terkesan muncul di permukaan, sektor pariwisata lebih tergarap dan mendominasi investasi ketimbang potensi lain. Dari situ, muncul gap yang sangat tajam terhadap pembangunan investasi di Bali.
“Pembangunan perekonomian harus berpihak kepada rakyat, harus berbasis pertanian, pariwisata, kebudayaan, ekonomi dan TI untuk generasi milenial,” jelas Koster saat mengikuti debat terbuka kandidat Cagub-cawagub Bali putaran pertama di Hotel Goodway Nusa Dua, Sabtu, 28 April 2018 malam.
Infrastruktur pendukung dari darat, laut dan udara, juga akan dipenuhi untuk memudahkan akses, baik untuk distribusi pertanian maupun akses kepariwisataan.
“Ini untuk mengembangkan ekonomi baru sesuai potensi kabupaten/kota. Sebab, selama ini investasi hanya bertumpu di Bali Selatan saja,” jelas Koster.
Porduksi pertanian juga mendapatkan perhatian dari Wayan Koster. Jika selama ini, Koster menyebut, belum ada ‘pertemuan’ antara hasil pertanian dengan konsumen pariwisata, maka ia akan membuat regulasi baru yang belum pernah diadopsi oleh pimpinan Bali sebelumnya.
Produksi pertanian seperti jeruk, salak atau yang lainnya, akan jadi komoditas utama yang didistribusikan ke hotel-hotel di Bali.
“Salak, jeruk atau produksi buah-buahan di Bali nantinya akan ada di setiap kamar hotel di Bali. Ini secara tidak langsung membantu perekonomian para petani dan meminimalkan gap yang selama ini terjadi,” papar Koster.
Sementara, dengan pertanyaan yang sama, kandidat Gubernur nomer urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengungkapkan, di skala mikro pemerintah harus membantu permodalan dan pemasaran. Menurut Rai Mantra, legalitas untuk mendapatkan modal perlu dikoneksikan dengan fasilitas Kredit Usaha Rakyat.
“Makro harus ada investasi sebagai tulang punggung sebagai rencana induk pariwisata dan ekonomi kreatif. Selain itu, ada tempat pelatihan untuk akselerasi pertumbuhan dengan ditambah program enterpreneur dengan kemudahan akses,” terang Rai Mantra.
Jika terpilih, kata Rai Mantra, ia akan memberikan penjelasan kepada masyarakat, terkait strategi dan pembiayaan pengembangan usaha mikro.
“Terutama untuk generasi muda, harus diberikan motivasi agar berminat menekuni pertanian. Selain itu, ada jaminan pasar dari hasil pertanian itu maupun kelestarian Subak,” jelas Rai Mantra.
Debat terbuka kandidat Gubernur-Wakil Bali putaran pertama dipandu oleh anchor televisi nasional Indiarto Priadi. Debat putaran pertama mengangkat isu memajukan dan menyelesaikan persoalan daerah. Subtema pada debat itu yakni ekonomi, pertanian, pariwisata dan lingkungan hidup.
KPU Bali merencanakan menggelar 3 kali putaran debat dengan jadual 28 April 2018 di TV One, 26 Mei 2018 di televisi i news dan 22 juni 2018 di TVRI dan Bali TV. (Way)