KORANJURI.COM – Bagi orang awam, yang namanya limbah sampah, pasti tak ada gunanya. Namun bagi 4 orang warga Purworejo ini, limbah sampah bisa dimanfaatkan dan dikreasikan menjadi lampu emergency pengganti lilin yang hemat energi.
Empat orang yang tergabung dalam Tim Hegi Tekno ini, Sugeng Riyadi (48), Gatot Purnomo Widodo (51), Dedi Iriyanto (40), dan Subiyanto (39). Dan limbah yang dimanfaatkan untuk dijadikan lampu emergency ini, toroit, satu komponen pada lampu jari, dan tempat mesin pada jam dinding.
“Kita kreasikan dan dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga menjadi lampu emergency pengganti lilin. Kita namakan Si Hegi, yang artinya hemat energi,” jelas Subiyanto, Rabu (30/8).
Si Hegi ini, hanya menggunakan satu baterai kecil berkekuatan 1,5 volt, yang biasa digunakan pada jam dinding, namun mampu menyalakan lampu berkekuatan setara 2 watt. Lampu yang digunakan juga lampu pabrikan yang sudah dimodifikasi khusus untuk Si Hegi.
Daya tahan dari Si Hegi ini, kata Subiyanto, mampu menyala efektif selama 12 – 24 jam. Dan batu baterai yang digunakan, tidak harus baru. Baterai bekaspun masih mampu digunakan untuk menyalakan Si Hegi.
“Banyak keunggulan dari Si Hegi ini, yakni, hemat, murah, aman dan awet,” jelas Subiyanto, didampingi Sugeng Riyadi.
Lampu emergency pengganti lilin ini, dijual dengan harga Rp 35 ribu perbuah dengan garansi 3 bulan. Untuk pesanan luar kota, kata Subiyanto, tambah ongkos kirim. Selama memproduksi Si Hegi sejak setahun lalu, Tim Hegi Tekno yang beralamat di Jl. Kol Sugiyono 94 Purworejo ini sudah menjual lebih dari 500 buah, dan dikirim hingga luar Purworejo, seperti Semarang, Malang, Depok, Toli-toli, dan Palembang.
Cerita Subiyanto, kreatifitas Tim Hegi Tekno ini, mulai terlihat sejak Juni 2016 silam, saat terjadi bencana tanah longsor di Caok, Donorati. Untuk membantu penerangan, mereka mendapat pesanan 40 lampu emergency Si Hegi, yang disumbangkan ke para korban. Dan ternyata, para korban sangat terbantu.
“Sambil menunggu jaringan listrik diperbaiki, mereka menggunakan Si Hegi ini. Kalau menggunakan lilin, boros dan rawan, karena bisa menimbulkan kebakaran,” terang Subiyanto.
Aku Subiyanto, anggota Tim Hegi Tekno, memang memiliki hobi otak atik barang elektronik dan mesin. Dari hobi inilah, akhirnya bisa menciptakan lampu emergency Si Hegi, dengan memanfaatkan limbah sampah.
Cerita Subiyanto, dari kreasi ini, mereka pernah menyabet juara 3 di lomba Krenova (Kreatifitas dan Inovasi) yang diselenggarakan Bappeda Purworejo pada tahun 2016. Setelah melalui seleksi dari 5 besar pemenang, Si Hegi terpilih mewakili Purworejo pada lomba serupa tingkat Propinsi Jateng. Dari 40 peserta, Si Hegi meraih juara 2.
“Kedepan, kita berharap ini menjadi sebuah industri dan Si Hegi ini bisa diproduksi secara massal. Dan hingga kini, kita terus berkreasi dan berinovasi, tidak hanya pada Si Hegi saja,” pungkas Subiyanto, sambil menambahkan, bagi yang berminat pada Si Hegi, bisa memesannya dengan menghubungi nomer 085292843092. (Jon)