Daging Babi Anjlok, Peternak Banting Harga Rp 12 ribu/kg agar bisa Beli Pakan

    


Suasana mepatung di Desa Bukit Jangkrik, Minggu (19/4/2020) sore - foto: Catur/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Akibat lesunya ekonomi di tengah wabah Covid-19, banyak sektor yang mengalami dampak. Salah satunya adalah sektor peternakan babi.

Seperti yang ada di Desa Bukit Jangkrik, Kelurahan Samplangan, Gianyar. Para peternak babi kesulitan menjual hewan ternaknya. Bahkan, bila tidak ada yang segera dijual, mereka khawatir tidak bisa membeli pakan ternak.

Karena hal tersebut, munculah ide untuk melakukan mepatung atau saling berpatungan. Biasanya, mepatung dilakukan saat hari Penampahan menjelang Galungan dan Kuningan saja.

Namun, karena alasan ekonomi, para peternak babi di Desa Bukit Jangkrik lebih memilih menjual babinya dengan cara mepatung. Meskipun harga perkilonya hanya Rp 12 ribu.

Minggu (19/4/2020), beberapa peternak babi mengumpulkan massa dari warga Bukit Jangkrik.

Salah satu peternak babi, I Wayan Ngerti menjelaskan, dirinya melakukan hal itu adalah karena kesulitan menjual hewan ternaknya.

Namun bila tidak segera dijual, maka dirinya kesulitan untuk membeli pakan ternaknya.

“Sulit sekarang menjual babi, harganya juga murah. Bila terus dipaksakan memelihara, maka beban saya membeli pakan cukup mahal. Apalagi situasi seperti ini saya juga butuh uang,” ujarnya.

Warga lain, I Ketut Suwirta mengatakan, harga babi sekarang sangat murah. Harga per kilonya hanya Rp 12 ribu.

“Perkilonya cuma Rp 12 ribu, lumayanlah tiang mepatung cuma Rp 57 ribu sudah dapat lumayan daging babi,” ucapnya.

Bendesa Bukit Jangkrik, I Kadek Juniarta menjelaskan bahwa fenomena membeli daging babi secara patungan, disebabkan karena faktor ekonomi. Apalagi disaat situasi serba sulit seperti ini.

“Terkait fenomena ini, kalau dilihat dari sisi pemilik merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan ternaknya. Mengingat, para peternak tak punya solusi untuk membeli pakan ternak mereka,” ungkapnya.

Dirinya tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap menggunakan masker dan menerapkan social distancing serta physical distancing.

“Tetap kita himbau agar masyarakat menggunakan masker dan memperhatikan social distancing serta physical distancing,” jelasnya. (ning)