Cok Ace Minta 20 Persen Industri Wisata Lokal Diselamatkan dengan Regulasi Soft Loan

    


Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, selama 2 tahun pandemi memberikan pelajaran berharga untuk mengelola keuangan.

“Ini juga memberikan pelajaran yang penting kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk mengelola wilayahnya,” kata Cok Ace, Selasa, 16 Agustus 2022.

Cok Ace memberikan perbandingan, sebelum pandemi ekonomi Bali melebihi pertumbuhan ekonomi nasional. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hanya berkisar 1,25%.

Saat Covid-19 melanda Bali pada Maret 2020, muncul prediksi wabah akan berakhir setidaknya dalam waktu 3 bulan. Para pengusaha sebisa mungkin mempertahankan aset serta karyawan agar tidak terjadi PHK.

“Sehingga modal habis untuk mengelola tenaga kerja,” kata Cok Ace.

Di masa post pandemi seperti sekarang, Cok Ace menyoroti hal yang perlu dijadikan perhatian yakni, membantu industri pariwisata lokal agar bangkit dari keterpurukan.

“Yang kami khawatirkan, 20% industri pariwisata yang dimiliki oleh orang Bali agar diselamatkan. Jika ini habis, maka pola pembangunan pariwisata Bali yang berbasis budaya akan bergeser. Ini yang kami khawatirkan,” kata Cok Ace.

Menurutnya, sektor keuangan, khususnya yang bergantung pinjaman BPR didukung dengan bijakan soft loan.

“Bagaimanapun teman-teman kita yang 20% ini harus survive, beri mereka kesempatan dalam tiga tahun ke depan untuk mengembalikan usahanya,” kata Cok Ace.

Secara global, World Trade Organization (WTO) memperkirakan perekonomian dunia baru akan pulih pada 2025. (Way)