Classic Cocktail Angkat Jacob Manurung Raih Best Bartender of The Year

oleh
Jacob Manurung meraih gelar bergengsi 'Best Bartender of The Year' di ajang 'Indonesia World Class Competition 2019' - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Jacob Manurung meraih gelar bergengsi ‘Best Bartender of The Year’ di ajang ‘Indonesia World Class Competition 2019″ yang digelar di Sugarsand, Seminyak, Jumat (10/5/2019) malam.

Kemenangan itu sekaligus mengantarkan pria yang berprofesi sebagai bartender di Djournal House, Jakarta ini, menjadi duta Indonesia di ajang kompetisi bartender internasional, ‘Final Diageo World Class Competition’ yang akan dihelat di Glasgow, Skotlandia, September 2019, mendatang. Jacob Manurung pernah tercatat sebagai finalis ajang serupa tahun 2017.

Diageo Indonesia Brand Ambassador, Wawan Kurniawan mengakui, para finalis kali ini, memiliki teknik dan keahlian unik.

“Kualitas dan skill yang baik, mereka bisa menjawab kebutuhan konsumen dalam membuat dan memberikan minuman beralkohol,” ujar Wawan Kurniawan.

Selain Jacob Manurung, tujuh finalis di event itu terdiri dari 4 bartender asal Bali masing-masing, Daniel Gerves (Alila Seminyak), I Putu Aris Sanjaya (Bikini Bali), Melverndari (W Hotel Bali), dan Panji Wisrawan (Da Romeo Bali).

Ditambah 3 finalis bartender asal Jakarta yakni, Benny Michael (Hotel Monopoly), Charles Richard (Hakkasan), dan Henry Maraben (Lowey Bar & Bistro).

Dikatakan Wawan, para finalis bartender itu terpilih berdasarkan 5 faktor. Pertama, hosting, yakni bagaimana cara bartender menunjukkan skill komunikasinya.

Kedua, crafting, yakni teknik dalam membuat dan menyajikan minuman. Ketiga, melalui penilaian rasa dan aroma koktail, serta melihat takaran yang seimbang atau tidak.

“Keempat, tentang knowledge, untuk melihat seberapa besar pengetahuan bartender tentang Diageo dan proses pembuataan koktail. Serta, kelima, menyangkut story telling, yaitu cerita dibalik minuman, kesinambungan antara konsep dan nama yang diberikan kepada minuman tersebut,” jelas Wawan.

Dalam kontes itu, para finalis diberikan tiga tantangan antara lain, Tartan Tiki dan My Mixer Challenge, The Showdown dan Smoke Integration.

Pada tantangan pertama, tiap finalis membuat 2 minuman, yaitu Tartan Tiki dengan menggunakan The Singleton dan My Mixer Challenger menggunakan Tanqueray No.10.

Untuk tantangan kedua, tiap finalis harus mempromosikan satu diantara beberapa merek Diageo, yaitu Tanqueray No. 10, Ciroc, Bulleit Bourbon, Johnnie Walker, Ron Zacapa, dan Don Julio sebagai bahan baku utama minuman.

Para finalis harus menyelesaikan tantangan dalam waktu sesingkat mungkin tanpa mengurangi kualitas koktail. Mereka dinilai berdasarkan kecepatan waktu dan kualitas minumannya.

Tiga finalis terbaik diuji lagi untuk membuat minuman Johnnie Walker dengan sentuhan dan kreasi bahan dan budaya Indonesia.

Setelah terpilih dalam ‘Global Diageo World Class Competition Bartender of the Year 2019’, pemenang mendapat kesempatan untuk menunjukkan keahlian dan kemampuan mereka dan akan melakukan perjalanan keliling dunia.

Juri yang dihadirkan dalam acara itu masing-masing, Indonesia, Andrew Soetiono (founder Indonesia Whisky Research Society), Jane Kaew-yod (Best Bartender Diageo World Class Thailand 2018), Shawn Chong (Bartender Diageo World Class Thailand 2015), dan Lam Chi Mun (DBA Director, Singapore). (*)

KORANJURI.com di Google News