KORANJURI.COM – Pengalaman selama menjalani isolasi dan perawatan covid-19 menjadi pelajaran berharga bagi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.
Bertahan selama dua pekan, menurut Cok Ace, bukan sekedar proses menyembuhkan dari penyakit. Tapi, sebagai pendidikan yang memberikan banyak pelajaran hidup.
Cok Ace mengaku merenungkan pelajaran besar dari adanya pandemi global covid-19. Langkah penting yang menjadi ikhtiar manusia adalah perlindungan jasmani melalui vaksinasi. Hal itu, untuk meningkatkan imunitas tubuh agar terlindungi dari paparan virus corona.
Dikatakan, selama 2 pekan dirawat di rumah sakit, Wagub merasa mendapatkan pendidikan dan pelatihan di sebuah akademi yang ia sebut ‘Akademi Covid-19’ dengan ‘beasiswa’ penuh dari pemerintah.
“Beruntung saya lulus, kalau engga lulus mungkin turun grade dari isolasi ke ICU, atau langsung ke kuburan mungkin,” kata Cok Ace di Denpasar, Jumat, 23 Juli 2021.
Lolos dari ancaman maut, Cok Ace mengaku dengan taat mengikuti ‘kuliah’ selama 14 hari.
“Maka saya dinyatakan lulus dikasih selembar kertas yang isinya negatif covid-19. Saya berani bercerita karena pernah mengalami,” tambahnya.
Pelajaran lain yang dipetik adalah perjalanan rohani selama menjalani perawatan di bawah pengawasan medis. Saat itu, cerita Cok Ace, ada satu kawannya yang juga dirawat dan membutuhkan oksigen.
“Dia tidak punya latarbelakang diabetes, tapi di rumah sakit mendadak kadar gulanya naik menjadi 300. Padahal sebelumnya, tidak pernah naik diatas 100 tapi sekarang drastis,” jelasnya tokoh pariwisata Bali ini.
“Berarti kamu ada rasa takut, khawatir. Perasaan takut inilah yang perlu kita hindari dan rasa tertekan perlu kita hindari, anggap ini proses pendidikan yang melatih kita bagaimana hidup bersyukur, gimana kita taat, itu pelajaran yang penting,” tambahnya.
Memetik pelajaran dari paparan covid-19, membuat Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati banyak mengucap syukur. Ia memberikan empati kepada masyarakat dan keluarga-keluarga yang belum tersentuh bantuan dalam masa PPKM darurat hingga level 3 sekarang.
“Saya menunjukkan empati kepada teman-teman biar tidak dapat apa-apa, saya kembalikan gaji saya ke kas negara, biar untuk temen-teman yang memerlukan. Saya kembalikan Lewat Kesra, mulai bulan Juli ini,” ujarnya.
Seperti diketahui, selepas Bali menerapkan PPKM Level 3 pada 21 Juli 2021, angka Covid-19 setiap hari mengalami lonjakan dan terus memecahkan rekor. Tercatat pada Jumat, 23 Juli 2021, terkonfirmasi positif sebanyak 1.407 orang.
Jumlah itu terdiri dari 1.142 orang melalui transmisi lokal, 253 pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) dan 12 pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Jumlah kesembuhan sebanyak 686 orang dan 32 pasien meninggal dunia. (Way)