KORANJURI.COM – Jeglongan Sewu, menjadi tema pokok dalam Forum Critical Voice Point, atau Forum Komunikasi Dengar Aspirasi Publik, di pendopo Kabupaten Purworejo, Selasa (14/3).
Dalam kegiatan tersebut, selain dihadiri Bupati Agus Bastian, juga jajaran Muspida, instansi terkait, para perwakilan kepala desa, kalangan akademisi, serta LSM.
Dalam sambutannya, Bupati Purworejo Agus Bastian mengatakan, bahwa banyaknya kondisi jalan yang rusak, disebut oleh masyarakat dengan Jeglongan Sewu. Istilah ini, ternyata sudah menasional.
Dan kondisi ini, diakui Agus Bastian sudah berlangsung lama, dan merepotkan pengguna jalan. Masyarakat menduga, pemkab tidak memperhatikan kondisi ini.
“Saya merasa selalu digebuki oleh berbagai pihak, karena Jeglongan Sewu ini,” ujar Agus Bastian.
Sangat layak, kata Agus Bastian, jika banyak kritikan pedas disampaikan masyarakat. Masih beruntung, masyarakat masih bersabar sehingga tidak melakukan demonstrasi seperti yang dilakukan oleh masyarakat di daerah lain.
Pada kesempatan yang sama, Suranto, Kabid Perencanaan Dinas PU PR Purworejo menjelaskan, jalan kabupaten di Purworejo sebanyak 234 ruas dengan panjang 769,25 km, jalan provinsi 11 ruas dengan panjang 98,30 km dan jalan nasional 4 ruas dengan panjang 41,56 k m.
Dari catatan Dinas PU tahun 2016, jalan kabupaten yang dalam kondisi baik hanya 2O6,20 km. Untuk mengatasi permasalahan jalan, ditempuh dua strategi yakni : peningkatan jalan dan pemeliharaan jalan.
“Pada pemeliharaan, ada dua macam yaitu, pemeliharaan berskala dan pemeliharaan rutin,” jelas Suranto.
Pada APBD Purworejo tahun 2017, lanjut Suranto, dana untuk peningkatan jalan tersedia Rp 104 milyar dan untuk pemeliharaan hanya Rp 5 milyar ,sedang tahun 2017 ini, DAK untuk Kabupaten Purworejo hanya Rp 22 milyar.
Dengan kondisi keuangan tersebut maka pada tahun 2017 akan diselenggarakan 36 kegiatan dengan membangun 45,3 km jalan dan 7 jembatan dengan panjang 187meter. Sedangkan jalan poros , sesuai dengan SK Bupati tahun 2015 sepanjang 1,200 km . Jalan Poros desa dapat dibangun dengan sebagaian dana dari APBD 2.
Dalam acara tersebut, hadir Profesor DR Ir Agus Toufik Mulyono MT. ATU. APU dari UGM sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Agus Toufik memaklumi, jika Purworejo agak tersendat dalam pembangunan jalan, karena DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk Purworejo hanya Rp 22 milyar. Sementara di Kabupaten/Kota lain ada yang menerima DAK hingga Rp 150 milyar.
Jon