Buntut Pilkades Aglik, Penggugat ‘Lapor’ Polisi

oleh
Tim sukses kubu Arti Wibi Astuti saat memberikan keterangan di hadapan polisi - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Permasalahan pilkades di Desa Aglik, Kecamatan Grabag, Purworejo, yang dilaksanakan Senin (30/11) lalu, dengan diikuti tiga calon, Arti Wibi Mulyati (1), Surati (2), dan Basiyo (3), terus berlanjut.

Setelah sebelumnya kubu Arti Wibi Mulyati melakukan protes karena ditengarai banyak kejanggalan dalam proses pemilihan, dari awal hingga akhir, kini kubu calon nomer satu tersebut lapor ke polisi.

Kamis (7/12) siang, lima orang dari tim sukses Wibi, yakni, Bimo Winarso, Saptono, Untung, Bilal dan Suyani mendatangi Polres Purworejo. Kedatangan mereka, untuk melaporkan kejanggalan-kejanggalan temuan mereka pada polisi, dengan disertai bukti-bukti.

“Namun setelah dipelajari, polisi tidak menemukan adanya unsur pidana dalam kasus ini. Mereka tidak menerima laporan kami, karena ini bukan ranah polisi,” jelas Bimo, mewakili penggugat.

Atas saran kepolisian, pihaknya diminta untuk lapor ke pengawas pemilihan pilkades di kecamatan. Menindaklanjuti hal tersebut, kata Bimo, secepatnya akan lapor ke pengawas pilkades di Kecamatan Grabag.

Lebih jauh Bimo menjelaskan, bahwa pihaknya menerima kekalahan jagonya. Hanya saja, pihaknya meminta klarifikasi dan penjelasan dari ketua panitia, terkait kejanggalan-kejanggalan hasil temuan timnya.

“Ada 6 point yang kami catat, yakni, tidak ada sumpah kepanitiaan, mekanisme penghitungan, penyiaran hasil akhir masing-masing calon, aturan mekanisme, rekapitulasi suara rusak, serta diskriminasi pada surat panggilan di masyarakat. Kami minta klarifikasi dari panitia terkait hal itu, biar masyarakat tahu,” terang Bimo, soal tuntutannya pada panitia pilkades Desa Aglik.

Untuk diketahui, dalam pilkades Desa Aglik, dari 3 calon kades tersebut, Basiyo memperoleh suara terbanyak, yakni 521 suara. Disusul Arti Wibi Mulyati, dengan 451 suara, dan Surati 300 suara. Jumlah suara yang masuk, 1347 suara. Jumlah suara yang syah 1272 suara, dan suara rusak 75 (milik Arti Wibi Astuti).

Permasalahan mulai muncul, setelah tim sukses calon nomer satu menemukan sejumlah kejanggalan-kejanggalan, yang hingga kini belum ada jawabannya. (Jon)

KORANJURI.com di Google News