Bulan Bung Karno Ke-5 Angkat Tema Pemuliaan Laut, Pendalaman Ajaran Bung Karno

oleh
Gubernur Bali Wayan Koster saat membuka Bulan Bung Karno ke-5 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Kamis, 1 Juni 2023 - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Bulan Bung Karno yang diadakan setiap bulan Juni di Provinsi Bali memasuki tahun kelima. Tema tahun ini adalah ‘Mahajnana Segara Kerthi’, yang bermakna pemuliaan laut, pendalaman ajaran Bung Karno.

Bulan Juni yang diperingati untuk mengenang ajaran tokoh bangsa itu, dibuka dengan melepaskan jala sebagai simbol pemuliaan laut.

Pembukaan dilakukan oleh Gubernur Bali Wayan Koster dan Wagub Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya, Denpasar, Kamis, 1 Juni 2023.

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan, penyelenggaraan Bulan Bung Karno ke-5 tingkat Provinsi Bali ini, sejalan dengan visi Pembangunan Bali yang bersifat ideologis.

Kultur, berjiwa nasional, dan religius, menurut Koster, menjadi dasar ajaran Bung Karno sebagai tokoh dan Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bung Karno atau sang Putra Fajar, merupakan anugerah bagi Bangsa Indonesia. Sosok yang menggali prinsip ideologi nasional Bangsa Indonesia yang merdeka.

“78 tahun lalu, Bung Karno menyampaikan pidato pada Sidang Umum Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di tengah diskusi yang belum menemu titik terang tentang rumusan dasar negara Indonesia yang merdeka,” kata Koster.

Pidato tanpa teks itu menguraikan lima poin landasan filosofis dasar dan cara pandang untuk Indonesia merdeka. Kelima hal yang diuraikan Bung Karno menjadi landasan ideal yang diberi nama Pancasila.

Pandangan dan usulan Bung Karno diterima secara aklamasi. Momentum bersejarah 1 Juni 1945 itu kemudian peringati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Sehari setelah proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Sebuah ideologi yang mempersatukan 300 suku bangsa, dengan 700 lebih bahasa, dan 17.000-an pulau.

“Ideologi yang memayungi keberagaman bangsa Indonesia, sekaligus pondasi tercapainya cita-cita Indonesia Raya,” tambah Gubernur.

Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Bali dimulai sejak 2019. Pelaksanaan itu diatur melalui Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali.

“Provinsi Bali merupakan satu-satunya Provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan Bulan Bung Karno sebulan penuh. Kita ketahui bersama, bulan Juni, merupakan bulan dengan hari-hari penting dan sakral yang tertaut dengan Bapak Bangsa Bung Karno,” jelas Koster.

1 Juni merupakan Hari Lahir Pancasila, 6 Juni Hari Lahir Bung Karno, dan 21 Juni hari Wafat Proklamator Bung Karno. Bulan Bung Karno digelar secara serentak di Provinsi, Kota/Kabupaten, Desa/Kelurahan, dan satuan pendidikan seluruh Bali.

Koster mengatakan, penyelenggaraan Bulan Bung Karno di Provinsi Bali memiliki tujuan mulia yakni, mengarusutamakan Pancasila dalam kehidupan masyarakat Bali dalam berbangsa dan bernegara.

Selanjutnya, meningkatkan pemahaman masyarakat Bali tentang sejarah, filosofi dan nilai-nilai Pancasila. Memperkokoh semangat kebangsaan dan inklusi sosial di tengah kontestasi ideologi dan kepentingan yang mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas.

Tujuan berikutnya adalah, membangkitkan dan memelihara memori kolektif masyarakat
Bali tentang ketokohan dan keteladanan Ir. Soekarno sebagai penggali Pancasila dan Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Yang terakhir, memperkuat institusionalisasi nilai-nilai Pancasila, dan spirit perjuangan Bung Karno sesuai dengan kearifan lokal Bali,” jelasnya. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News