BSSN Gelar Operasi Siber dan Sandi Amankan Forum Pertemuan Tingkat Tinggi di Nusa Dua

oleh
High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 dan Indonesia Africa Forum Ke-2 berlangsung di Bali pada 1-3 September 2024 - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggelar operasi pengamanan siber untuk menjaga pelaksanaan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 di Bali pada 1-3 September 2024.

Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Mayjen TNI Dominggus Pakel mengatakan, dalam forum internasional itu pihaknya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Siber dan Sandi.

BACA JUGA
Fasilitas Super Lengkap Media Centre HLF-MSP dan Asia Africa Forum Ke-2 di Bali

“Kami melakukan peninjauan ke venue untuk memonitor serta memastikan keamanannya. Juga ada pemasangan alat keamanan siber dan sandi yang dibutuhkan untuk mendukung pengamanan secara menyeluruh selama acara berlangsung,” kata Dominggusnl di Nusa Bali, Minggu, 1 September 2024.

Operasi pengamanan ini dikelola oleh empat tim utama yakni, tim operasi keamanan siber, tim operasi pengendalian informasi, tim operasi sandi, dan tim komunikasi publik.

Pengamanan ruang siber juga menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Sejumlah lembaga pemerintah yang dikelola Kementerian sempat terkena serangan siber. Bahkan, layanan Keimigrasian juga sempat lumpuh akibat ransomware.

BACA JUGA
Indonesia Asia Afrika Forum Ke-2 Hasilkan Kesepakatan Bisnis Senilai USD3,5 Miliar

Di forum KTT ini, Menteri Komunikasi dan Informasi Budi Arie mengatakan, tidak ada sesi yang membahas terkait tranformasi teknologi pengamanan ruang siber.

Dirinya menyebut, saat ini ada sekitar 2,3 miliar penduduk dunia belum memiliki akses internet. Umumnya, mereka tersebar di negara-negara miskin dan berkembang.

‘Terutama di daerah Asia selatan dan Afrika. Karena itu mereka belum menghadapi ancaman siber, internet saja engga punya gimana mau diancam,” kata Budi Arie.

Sehingga, sesi pertemuan yang berlangsung berfokus pada kerjasama pembangunan yang menguntungkan antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika.

“Karena kita punya sejarah panjang ketika negara-negara di Afrika mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka. Kita memiliki hubungan, waktu, untuk sama-sama menggapai kemajuan dan kesejahteraan,” jelas Budi Arie. (Way)

KORANJURI.com di Google News