KORANJURI.COM – Festival Karmany SMANSA (FKS) X kembali digelar di SMA Negeri 1 Denpasar. Festival musik, seni maupun budaya tahun ini menampilkan bintang tamu musisi Bondan Prakoso dan Gamaliel Audrey Cantika (GAC) yang melejit dari cover lagu Galih dan Ratna untuk soundtrack film yang sama.
FKS secara rutin digelar setahun sekali dengan menyulap halaman sekolah menjadi arena konser. Setidaknya, halaman SMA Negeri 1 Denpasar mampu menampung lebih dari 1.000 orang.
Kepala SMA Negeri 1 Denpasar, M. Rida, S.Pd., M.Pd menjelaskan, FKS menampilkan berbagai kreatifitas seni siswa. Semua diinisiasi dan dimotori sendiri oleh OSIS sekolah tersebut.
“90 persen kegiatan yang ditampilkan merupakan kegiatan ekstra di sekolah. Namun dikembangkan lebih luas oleh anak-anak kami. Sehingga, jadilah kegiatan yang cukup spektakuler seperti sekarang,” ujar Rida, Jumat, 23 Februari 2018.
Nuansa arena konser juga terlihat sejak masuk gerbang sekolah. Disitu dipasang sekat-sekat besi, ditambah kain hitam dengan pencahayaan minim yang menampilkan kedalaman sebuah arena konser musik.
Kreatifitas siswa SMANSA itu diapresiasi secara penuh oleh pihak sekolah. Rida mengatakan, persiapan yang dilakukan oleh siswa menunjukkan kemampuan mereka mengelola sebuah event. Menurut Rida, disitu ada jiwa enterpreuner yang dikembangkan oleh siswa.
Salah satunya, bagaimana para siswa menggali dana untuk kegiatan mereka. Mengingat, sekolah secara moril mendukung kegiatan siswa dan ikut terlibat dalam pembinaan.
“Untuk pendanaan mereka menggali sendiri, salah satunya sponsor yang hadir disini. 90 persen dari sponsor dan 10 persen, mereka mengumpulkan biaya sendiri,” ujar Rida.
Untuk menutup sisi pembiayaan, di hari pertama FKS tiket dirilis dengan bandrol Rp 50 ribu. Sedangkan hari kedua harga tiket masuk Rp 65 ribu. “Hari pertama bintang tamunya Bondan Prakoso dan hari kedua puncaknya adalah penampilan GAC,” jelas Rida.
M. Rida, Kepala Sekolah yang baru dilantik pada 16 Februari ini berharap, kreatifitas siswa dapat dipertahankan dan ditingkatkan. Rida melihat ada nilai kewirausahaan yang dikembangkan oleh siswa daalam menggelar sebuah event berskala nasional itu.
“Tidak mudah, tapi harus terus ditularkan kepada adik-adiknya kelasnya, agar kelak muncul kreatifitas-kreatifitas lain,” jelas M. Rida. (Way)
