Boarding School, Jadi Unggulan SMK Kesehatan Purworejo

oleh
Suasana penerimaan raport siswa Boarding School SMK Kesehatan Purworejo, Rabu (18/12) - foto: Sujono/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Keberadaan Boarding School di SMK Kesehatan Purworejo, menjadi keunggulan tersendiri bagi sekolah yang memiliki dua kejuruan, farmasi dan keperawatan ini. Siswa Boarding School, memiliki nilai lebih di bidang keagamaan dan akhlak.

Hal itu dikarenakan, siswa Boarding School mendapat tambahan pelajaran di bidang keagamaan, dari mengaji, menulis Arab, menghafal Al-Qur’an, baca tulis Al-Qur’an, motivasi, juga kepemimpinan.

Tambahan pelajaran ini, diberikan ke siswa, usai mereka menjalani kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dengan bimbingan ustad dan ustadzah berpengalaman, pelajaran tambahan ini diberikan dari sore hingga malam di asrama.

Hal itu diungkapkan Kepala SMK Kesehatan Purworejo Nuryadin, SSos, MPd, melalui Waka Kesiswaan, Setiawan Adi Nugroho, dalam kegiatan Silaturahmi Wali Santri dan Penerimaan Raport Semester Gasal Tahun Pelajaran 2019/2020, Rabu (18/12), di kampus 1 sekolah ini.

“Selain mendapat raport untuk pelajaran biasa, siswa juga mendapatkan raport selama mengikuti Boarding School,” ujar Setiawan Adi Nugroho.

Adanya raport ini, menurut Setiawan, merupakan bagian dari tanggung jawab sekolah terhadap orang tua yang telah mempercayakan anak mereka di Boarding School SMK Kesehatan Purworejo. Materi yang diujikan dalam test, meliputi pengetahuan tentang Islam, membaca Alqur’an, hafalan Al Qur’an, akhlak dan kedisiplinan.

“Fenomena yang terjadi saat ini, banyak anak pintar, tapi akhlaknya kurang. Keberadaan Boarding School, untuk menjawab tantangan itu semua,” ungkap Setiawan, yang didampingi Waka Humas, Ardiyanto.

Ardiyanto menimpali, jumlah siswa Boarding School SMK Kesehatan Purworejo saat ini mencapai 30 siswa perempuan. Mereka, umumnya dari daerah di luar Purworejo, seperti Wonosobo, Kebumen, hingga Banjarnegara.

“Siswa Boarding School dibimbing secara khusus. Harapannya, mereka akan menjadi generasi muda yang berkualitas dan berakhlak mulia. Nasionalis tapi religius,” pungkas Ardiyanto. (Jon)

KORANJURI.com di Google News