KORANJURI.COM – Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Provinsi Bali mengindikasikan, kegiatan dunia usaha pada triwulan I 2022 tumbuh positif.
Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) yang menunjukkan level positif yakni sebesar 12,0496. Secara tahunan kenaikan tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2021 dengan SBT sebesar -38,03X.
“Peningkatan kinerja usaha terindikasi pada sektor Industri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, serta Perdagangan Besar dan Eceran,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Jumat, 29 April 2022.
Menurut Trisno, hal itu juga didorong oleh masih tingginya aktivitas industri dan mobilitas pasca libur Nataru dan juga atas relaksasi kebijakan terkait PPKM.
“Selain itu, optimisme masyarakat akan bertambahnya kunjungan wisatawan mancanegara juga semakin meningkat” jelas Trisno Nugroho.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai triwulan I 2022 tercatat sebesar 71,596 atau lebih tinggi dari 64,39696 pada triwulan sebelumnya.
Penggunaan tenaga kerja juga diindikasikan membaik. Hal itu ditunjukkan oleh pertumbuhan 1,94 pada triwulan I 2022, setelah berada dalam fase kontraksi selama dua tahun terakhir.
“Perbaikan kondisi dunia usaha di Bali juga sejalan dengan kondisi nasional,” ujarnya.
Hasil SKDU di tingkat nasional menunjukkan nilai SBT di level positif yakni sebesar 8,7196, atau lebih tinggi dari SBT sebesar 7,19 pada triwulan IV 2021. Serta lebih tinggi dibandingkan dengan SBT sebesar 4,5 kali pada triwulan I 2021.
Pada triwulan II 2022, responden memperkirakan kegiatan usaha di Bali akan meningkat dengan SBT sebesar 56,7546. Peningkatan tersebut bersumber dari beberapa sektor utama yang mencatat kinerja positif, terutama sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Akmamin).
“Kinerja positif itu sejalan dengan adanya peringatan hari besar keagamaan, serta didukung oleh peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara,” jelasnya. (Way)