BI: Digitalisasi di Kabupaten Buleleng Capai 98 Persen

oleh
Higl Level Meeting Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Buleleng - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Direktur KPwBI Provinsi Bali Butet Linda H. Panjaitan mengatakan, Kabupaten Buleleng memiliki potensi pertumbuhan digitalisasi yang besar. Jumlah merchant QRIS di pesisir Utara Pulau Bali itu mencapai 59.157 merchant hingga Juni 2024.

Pertumbuhan volume QRIS mencapai 227% (yoy) dengan total volume transaksi selama 2024 mencapai 1,05 juta transaksi.

“Buleleng berhasil mendapatkan Juara TP2DD Kabupaten Terbaik 1 pada 2022 dan Juara TP2DD Kabupaten Terbaik 2 pada 2023,” kata Butet, Senin, 29 Juli 2024.

Menurutnya, Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) berhasil melakukan inovasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

Pembayaran digital itu, kata Butet, untuk mewujudkan efisiensi, efektivitas, transparansi tata kelola keuangan, dan mengoptimalkan Penerimaan Asli Daerah (PAD).

Dari sisi nominal transaksi QRIS, kabupaten Buleleng memiliki pertumbuhan 180% dengan total nominal transaksi selama 2024 adalah Rp125 miliar.

Berdasarkan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) semester II 2023, kondisi Indeks ETPD Provinsi Bali secara keseluruhan sudah masuk kategori digital.

Kabupaten Buleleng berada dalam kategori digital dengan indeks 95,8%. Indeks tersebut berhasil dicapai oleh implementasi kanal non tunai untuk seluruh pembayaran pajak dan retribusi daerah.

Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana mengatakan, KKI untuk menunjang belanja daerah di Buleleng terealisasi secara non tunai 100%.

“Aspek terpenting pada perencanaan digitalisasi daerah adalah komitmen dari Pimpinan Daerah,” kata Lihadnyana.

“Ini yang terjadi di Buleleng sehingga bisa mendapatkan prestasi TP2DD terbaik selama dua tahun berturut-turut,” tambahnya. (Way)

KORANJURI.com di Google News