Berkunjung dan Berbagi, Pj. Ketua TP PKK Bali Sambangi 4 Balita Berisiko Stunting di Jembrana

oleh
Pj. Ketua TP PKK Provinsi Bali drg. Ida Mahendra Jaya menekankan peran Posyandu dalam pencegahan stunting - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Pj. Ketua TP PKK Provinsi Bali drg. Ida Mahendra Jaya melakukan kunjungan ke Jembrana dalam menggiatkan sosialisasi penanganan stunting. Program ‘Berkunjung dan Berbagi’ itu memfokuskan perhatian pada empat balita dengan risiko stunting.

Empat anak itu yakni, I Komang Alit Budiarta, Ni Kadek Prisca Jayanti, I Gusti Ngurah Kade Adi Wardana, dan Ni Komang Ghea Trisna Dewi.

Anak-anak itu mengalami masalah berat badan dan tinggi badan yang menunjukkan tanda-tanda stunting. Bantuan diberikan berupa paket makanan bergizi, telur, serta bibit tanaman untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi mereka.

“Kader PKK dan Posyandu berperan penting dalam memonitor pertumbuhan anak. Kader diharapkan aktif mengawal perkembangan anak dan memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan,” kata Ida Mahendra Jaya, Jumat, 2 Agustus 2024.

Ida Mahendra Jaya juga memberikan penjelasan mengenai pentingnya perawatan gigi anak. Menurutnya, kesehatan gigi yang baik sangat mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan.

“Perawatan gigi yang tepat dapat membantu mencegah stunting dengan memastikan makanan yang dikonsumsi anak lebih bergizi,” jelas Ida Mahendra Jaya.

Dalam penyuluhan stunting, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada mengatakan, stunting seringkali disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan gizi.

“Menanam sayuran dan memelihara ayam petelur di rumah sangat dianjurkan untuk mengurangi biaya pangan dan meningkatkan gizi keluarga,” kata Wayan Sunada.

Sementara, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jembrana Candrawati Tamba mengatakan, kegiatan itu merupakan langkah penting dan dapat terus berlanjut dengan kerja sama yang solid antara berbagai pihak.

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup balita dengan memperkuat peran Posyandu dalam pencegahan stunting,” jelas Candrawati Tamba. (*)

KORANJURI.com di Google News