KORANJURI.COM – Pangdam IX/Udayana melalui Kepala Staf Brigjen TNI Kasuri menyatakan, pengaruh luas globalisasi berpotensi terjadinya perang yang tidak nyata berupa Proxy War. Kondisi ini menurut Pangdam, jadi persoalan yang tengah dihadapi bangsa Indonesia.
“Dengan Proxy War, bangsa dilemahkan dari dalam. Contoh nyata maraknya peredaran narkoba, memaksa pemerintah menyatakan negara dalam kondisi darurat narkoba,” jelas Pangdam IX/Udayana dalam sambutan yang dibacakan Kepala Staf Brigjen TNI Kasuri, Rabu, 9 Mei 2018.
Perang proxy yang tidak secara langsung terlihat, menurut Pangdam, justru sangat berbahaya jika dibiarkan terjadi. Karena pelemahan justru terjadi dari dalam.
“Ini dapat melunturkan identitas dan jati diri bangsa yang nantinya akan mengakibatkan kehancuran bangsa dan negara ini,” jelasnya.
Pernyataan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto disampaikan pada acara komunikasi sosial bersama lembaga pemerintah di Aula Makodam IX/Udayana, Rabu (9/5/2018).
Tema yang diusung pada kegiatan itu adalah ‘Melalui Komunikasi Sosial Dengan Aparat Pemerintah, Kita Tingkatkan Sinergitas dan Kerjasama Antara TNI AD Dengan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Menyukseskan Program Pemerintah Republik Indonesia Di Daerah’.
Sekitar 200 orang hadir dalam acara itu. Peserta memberikan masukan terkait kondisi nyata proxy war di tingkat grassroots hingga ke level elit politik di Indonesia.
Pemaparan yang disampaikan peserta antara lain, tentang ancaman disintegrasi bangsa karena perseteruan antar elit politik, narkoba dan maraknya korupsi tanpa efek jera.
Dalam pertemuan itu, Kodam IX/Udayana memiliki sejumlah goals yakni, terjalin kerjasama antara TNI AD dengan aparat pemerintah dan tercapainya Konsensus Dasar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara dalam menjaga kedaulatan NKRI. (*)