Bandara Baru Yogya akan didukung SPAM dari Purworejo

oleh
Direktur PDAM Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo, ST

KORANJURI.COM – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo, telah siap membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) baru, dalam rangka menghadapi perpindahan bandara Adi Sucipto, dari Yogyakarta ke Kulonprogo, yang merupakan daerah perbatasan propinsi Jateng-DIY.

Ada tiga pembangunan SPAM baru, yang nantinya akan dibangun di tiga kecamatan, yakni di Bayan, Grabag dan Bagelen. Rencana pengembangan sumber air baku tersebut, telah dipresentasikan pihak PDAM dihadapan Bupati Purworejo, Agus Bastian, di ruang Bagelen, Selasa (19/4), yang dihadiri stakeholder terkait, seperti PU, Bapeda, DP2KAD, serta Asisten 2 Setda Purworejo.

Untuk SPAM di IKK Bayan, sumber air bakunya diambil dari sungai Jali, dengan debit rencana pengambilan air sebesar 40 liter/detik. Untuk SPAM di IKK Grabag, sumber air bakunya mengambil dari bendungan Siwatu, dengan debit rencana pengambilan air sebesar 50 liter/detik.

“Khusus SPAM di Kecamatan Bagelen, yang merupakan daerah perbatasan dengan DIY, memang diproyeksikan untuk menghadapi bandara baru, yang akan terealisasi beberapa tahun mendatang,” ujar Hermawan Wahyu Utomo, ST, Direktur PDAM Purworejo, Rabu (20/4) di ruang kerjanya.

Dari pembangunan ke-3 SPAM baru tersebut, kata Hermawan, investasi terbesar ada pada pembangunan SPAM di Bagelen, yang memerlukan investasi hingga Rp 153 milyar, dari total investasi Rp 243 milyar.

Nantinya, jelas Hermawan, khusus SPAM Bagelen ini bisa memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Bogowonto, dengan debit rencana pengambilan air hingga 150 liter/detik. Dengan asumsi 1 liter/detik bisa untuk melayani 80-100 KK (sambungan rumah), jika rencana itu tercapai, selain untuk melayani para pelanggan di wilayah sekitar, juga bisa untuk menyuplai kebutuhan air di bandara, dan industri sekitar bandara, seperti hotel atau lainnya.

Diakui oleh Hermawan, untuk pengembangan bisnis PDAM dalam pembangunan tiga SPAM baru tersebut memerlukan investasi besar. Dalam hal ini, PDAM tidak bisa jalan sendiri, tanpa dukungan stakeholder terkait lainnya.

“Bupati menyambut baik. Untuk pendanaannya, tak mungkin dari PDAM sendiri. Solusinya, bisa diambilkan dari APBD, APBD Propinsi, APBN, atau pihak ketiga,” kata Hermawan, yang sangat berharap program tersebut segera terealisasi.

Dalam hal ini, Hermawan mengatakan, sudah ada pihak ketiga yang siap bekerjasama dengan PDAM. Dan pihaknya, sudah mempersiapkan diri, seperti dalam hal penyediaan lahan, biaya konsultan, dan dalam hal perijinan.
 
 
jon

KORANJURI.com di Google News