KORANJURI.COM – Parade budaya yang ditampilkan secara kolosal akan memeriahkan Festival Imlek 2025. Festival itu sedikitnya melibatkan 1.200 peserta yang digelar di sepanjang Jalan Gajah Mada, Denpasar pada 1-2 Februari 2025.
Ketua Pembina Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali Sudiarta Indrajaya atau akrab disapa Romo Sin mengatakan, festival dikemas dalam akulturasi budaya dengan menggandeng Paguyuban Etnis Nusantara.
Menurut Romo Sin, dalam parade akan ditampilkan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia. Peserta mengenakan cosplay yang unik untuk menunjukkan keberagaman identitas kebudayaan.
“Budaya yang ditampilkan merupakan akulturasi budaya Tionghoa dan Nusantara. Parade dimulai dari perempatan jalan Kartini, Denpasar menuju alun-alun kota melewati sepanjang jalan Gajah Mada, Denpasar,” kata Romo Sin, Sabtu, 18 Januari 2025.
Festival untuk merayakan musim semi di Tiongkok itu juga dirayakan di seluruh dunia. INTI Bali sebagai pemrakarsa acara menjadikan kegiatan festival itu sebagai momentum untuk menyatukan kebudayaan.
Selain itu, Jalan Gajah Mada yang dikenal sebagai Pecinan di Kota Denpasar, juga menyimpan sejarah panjang perkembangan kebudayaan yang akhirnya menyatu dengan kebudayaan lokal.
“Di Bali bukan saja ada Pecinan, tapi ada juga kampung Arab, kampung Nasrani di Tuka dan Palasari, kebudayaan yang menyatu ini akhirnya menjadikan Bali sebagai ikon dunia,” kata Romo Sin.
Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali Agung Prianta menambahkan, festival di tengah Kota Denpasar itu mengangkat tema ‘Kota Budaya, Kota Toleransi Rumah Bersama’. Dengan penjabaran tema, ‘Merayakan Kebersamaan Menyatukan Kebhinekaan’.
“Jadi seluruh rangkaian dikemas sebagai hiburan keluarga. Jadi bisa ngajak anak sambil lihat bagaimana indahnya budaya kita yang tiada duanya di dunia,” kata Agung Prianta.
Dengan konsep yang tidak jauh beda seperti tahun 2023, festival perayaan musim semi tahun baru Imlek 2576 Kongzili tahun 2025 ini, diisi pertunjukan parade liong, penampilan ratusan barongsai, atraksi Wushu hingga pertunjukan Reog Ponorogo dan Rangda khas Bali.
Tak hanya itu, cosplay dewa dewi dalam mitologi Tiongkok juga akan ditampilkan. seperti karakter siluman kera Sun Go Kong, siluman babi Chu Pat Kai maupun biksu Tong Sam Chong.
Sementara, Ketua Forum Komunikasi paguyuban Etnis Nusantara (FKPEN) Bali, Anak Agung Bagus Ngurah Agung memastikan, pihaknya akan memberikan penampilan terbaiknya dalam festival itu.
“FKPEN Bali membawahi berbagai paguyuban dari berbagai daerah seperti, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Pasundan. Semuanya nanti menampilkan yang terbaik seperti tahun sebelumnya,” jelas Bagus Ngurah Agung.
Dalam rangkaian acara, Festival Imlek 2025 juga menghadirkan dialog kebudayaan dengan mengundang Menteri Kebudayaan Fadli Zon. INTI Bali juga menggandeng Majelis Kebudayaan Bali (MKB) dan maestro seni asal Bali Prof. I Made Bandem. (Way)