KORANJURI.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo menekan pentingnya pengecekan bangunan gedung yang dimiliki. Karena saat terjadi gempa yang membahayakan adalah gedung.
Pengecekan gedung itu penting karena saat terjadi bencana menjadi pemicu utama jatuhnya korban jiwa. Apalagi dibandingkan jenis bencana yang lain, gempa bumi lebih sulit diprediksi.
Hal itu disampaikan Plt Kepala Pelaksana BPBD Purworejo Dede Yeni Iswantini saat menjadi pemateri dalam Sosialisasi Isu Bencana Megathrust dan Koordinasi Pembuatan Standar Guide Operation yang diadakan Sekretariat DPRD Purworejo di Gedung B DPRD setempat, Jumat (06/09/2024).
Kegiatan ini diikuti Kabag Umum dan Keuangan Uli Sri Widiatmi serta Kabag Pengawasan dan Penganggaran Bambang Budoto dari Sekretariat DPRD, seluruh karyawan DPRD dan jajaran wartawan yang bertugas di DPRD.
“Tentunya beda dengan banjir yang bisa terbaca, katakan ada hujan beberapa jam ataupun longsor yang sudah diwarning oleh alam,” jelas Dede.
Saat ini, kata Dede, dari BPBD tengah menyiapkan surat edaran bagi organisasi perangkat daerah untuk melakukan langkah antisipasi jika terjadi bencana alam.
Surat edaran itu tengah diajukan ke Bupati untuk mendapatkan persetujuan. Salah satu yang harus dilakukan oleh perangkat daerah itu adalah melakukan pengecekan bangunan gedung yang dimiliki.
“OPD harus sering ngecek bangunan, karena saat gempa yang membahayakan adalah gedung,” kata Dede.
Dalam surat edaran yang sedang disiapkan juga menyebutkan untuk membuat rambu evakuasi dan titik kumpul di areal perkantoran.
BPBD sendiri hingga saat ini sudah melakukan serangkaian langkah mitigasi bencana dengan menggelar pelatihan dan simulasi. Hal lainnya adalah sudah terpasangnya 24 early warning sistem (EWS) di sepanjang pesisir selatan Purworejo.
Sekretaris DPRD Purworejo Bambang Jati Asmara melalui Kabag Umum dan Keuangan Uli Sri Widiatmi mengatakan kegiatan tersebut diadakan untuk memberikan pemahaman terhadap karyawan dan wartawan akan potensi gempa yang mungkin terjadi.
“Kami ingin lebih paham akan potensi Megathrust yang berkembang saat ini dan kita menghadirkan pihak yang berkompeten yakni BPBD,” kata Uli. (Jon)