Animo Tinggi Peserta PPDB Online di SMA Negeri 5 Denpasar

oleh
Posko pelayanan PPDB Online di SMA Negeri 5 Denpasar - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Peminat Sekolah Negeri masih cukup tinggi. Di SMA Negeri 5 Denpasar, jumlah peserta hingga hari ketiga jalur zonasi mencapai 811 pendaftar.

Kepala SMA Negeri 5 Denpasar, Cokorda Istri Mirah Kusuma Widiawati menjelaskan, selama PPDB online, pihaknya memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat.

Termasuk, penyediaan helpdesk atau posko untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan secara teknis maupun informasi.

“Kami tidak ingin mengecewakan orang tua siswa yang anaknya mendaftar dalam PPDB online ini. Kasihan mereka, banyak yang terkendala, sehingga kami berinisiatif untuk membantu sekadar bisa mendaftar,” kata Cok Widiawati dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu, 23 Juni 2021.

Dibandingkan tahun lalu, jumlah pendaftar di SMA Negeri 5 Denpasar mengalami kenaikan. Untuk mengakomodir jumlah peserta, tim proktor disiapkan hingga 17 orang. Cok Widiawati mengatakan, sebelumnya jumlah proktor yang disiapkan hanya 12 orang.

“Kami juga harus memindahkan ruang untuk operasional ke perpustakaan. Hal itu agar masyarakat kalau ada kendala bisa lebih mudah mendapatkan pelayanan,” jelasnya.

Menurutnya, kendala yang dihadapi para orang tua yakni terkait teknis pendaftaran secara online. Persyaratan administrasi harus sesuai dengan petunjuk teknis yang ada di PPDB tahun ini. Terutama, tentang scan dokumen asli dan tidak boleh fotokopi. Kendala yang sama juga terkaitdan juga pendaftaran melalui persyaratan domisili.

“Sebenarnya pendaftaran dengan sistem zona dengan persyaratan Kartu Keluarga (KK) sudah terpenuhi. Tapi kami tetap layan orang tua siswa jika perlu bantuan,” ujarnya.

Selain itu, kata Cok Widiawati, tahun ini SMA Negeri 5 Denpasar juga mendapatkan satu siswa dari jalur Inklusi. Kuota Inklusi sebelumnya tidak pernah terisi selama tiga tahun terakhir.

Menurut Kepala Sekolah yang akrab disapa Bu Cok ini, setelah pendaftar dari jalur inklusi diseleksi oleh panitia, kemudian masuk tahap wawancara terhadap peserta.
Tanya jawab itu untuk mengetahui kemampuan dan minat calon peserta didik baru bersekolah di pendidikan umum.

Saya langsung terjun untuk melakukan wawancara kepada siswa tersebut. Saya ingin mengetahui lebih jauh kondisi siswa inklusi tersebut ketika berada di sekolah umum,” jelasnya. (Way)

KORANJURI.com di Google News