KORANJURI.COM – Polosoro, yang merupakan organisasi Paguyuban Kepala Desa dan Kepala Kelurahan serta Perangkat Desa dan Kelurahan Se – Kabapaten Purworejo, segera menggelar Musydalub (Musyawarah Daerah Luar Biasa), yang direncanakan akan dilaksanakan Rabu (18/3) mendatang.
Langkah Musydalub dilakukan, karena Polosoro dibawah kepemimpinan Dwi Darmawan (Kades Trirejo, Loano), roda organisasinya tidak berjalan semestinya.
“Tolok ukur tidak berjalannya organisasi adalah ketiadaan rapat rutin pengurus minimal sekali dalam 4 bulan, dan rapat rutin anggota tahunan. Polosoro juga tak memiliki program kerja yang jelas dan tertulis, sementara sebetulnya banyak agenda dan isu yang harus diperjuangkan oleh Polosoro,” ungkap Dwinanto, Sekertaris Panitia Musydalub, Senin (2/3), dalam jumpa persnya dengan para wartawan.
Dalam jumpa pers yang berlangsung di Kantor Desa Loano tersebut, juga dihadiri oleh perwakilan pergurus Polosoro Kabupaten dan Kecamatan se – Purwarejo.
Keputusan adanya Musydalub tersebut, menurut Dwinanto (Kades Krandegan, Bayan), didasari atas kesepakatan bersama dalam rapat pada hari Kamis (27/2) lalu di Kantor Desa Loano yang dhadiri oleh pengurus aktif, dan perwakilan pengurus dari 16 kecamatan, yang dilanjutkan dengan pembentukan panitia, dan pemberitahuan ke ketua umum.
“Forum Musydalub ini sendiri diberikan peluang alam AD/ ART kami, yang termaktub dalam Bab III ART Polosoro,” kata Dwinanto, didampingi Ketua II Polosoro Purworejo, Sutanto (Kades Loano), dan Ketua Panitia Musydalub, Turahman (Kades Girimulyo).
Dikatakan pula, bahwa tuntutan adanya Musydalub merupakan langkah terakhir setelah adanya langkah – langkah pendahuluan lain yang diambil, termasuk mengundang dan berusaha menemui Ketua Umum Polosoro, akan tetapi tidak berhasil.
“Agenda utama dalam Musydalub, meminta pertanggungjawaban ketua umum, dan pemilihan ketua baru,” pungkas Dwinanto. (Jon)
