KORANJURI.COM – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mencermati ketidakakuratan tekanan darah ketika diukur menggunakan tensimeter digital. Mengingat sensitivitasnya yang tinggi, alat ukur tensi darah itu justru akurasinya sering meleset.
Terkait vaksinasi Covid-19, tensimeter digital jamak digunakan untuk melihat seberapa tinggi tekanan darah seseorang.
“Salah satu problem yang mungkin kita alami, rata-rata ada banyak (peserta vaksinasi) yang ditunda karena tekanan darah tinggi, tapi setelah menggunakan manual air raksa ternyata normal saja,” kata Tito Karnavian di Prama Hotel Sanur, Selasa, 23 Maret 2021.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, kata Tito, secara rutin melakukan evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
“Saya setiap Senin selalu rapat dengan menteri kesehatan, dan salah satu problemnya tensi meter digital,” ujarnya.
Maka dari itu, Tito menyarankan dalam setiap pengecekan kesehatan sebelum vaksinasi, petugas menyediakan tensimeter konvensional. “Sehingga kalau ada yang kelihatan tinggi, daripada mereka pulang, jauh, coba dulu periksa dengan yang manual,” jelas Mendagri.
Hal yang sama, Tito menambahkan, juga bisa terjadi dengan alat ukur suhu tubuh digital atau thermogun.
“Saya tadi diukur suhu tubuh 34, itu kan sakit artinya,” seloroh Tito.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melakukan kunjungan kerja ke Bali dalam rangka memastikan proses vaksinasi kepada pekerja pariwisata. Ia hadir didampingi Gubernur Bali Wayan Koster bersama Kapolda Bali Irjen Pol I Putu Jayan Danu Putra.
Tito Karnavian melihat, proses vaksinasi berjalan baik, lancar dan tidak ada kerumunan. Pendataan peserta vaksinasi dengan pola by name by address dipandang dapat mengurangi kerumunan.
“Saya lihat semuanya tertib, tidak ada kerumunan seperti yang terjadi di beberapa daerah. Peraturannya bagus, jam berapa datang sudah dijadwalkan, ini bagus,” kata Tito. (Way)