KORANJURI.COM – Jro Master Made Bayu Gendeng akhirnya memenuhi janjinya berkeliling kota Denpasar menggunakan motor dengan mata tertutup, Selasa (22 Agustus 2018). Aksi berbahaya mengambil rute dari Puri Satria menuju GOR Ngurah Rai kemudian dilanjutkan ke Lapangan Lumintang dan berakhir kembali di Puri Satria.
Penutup mata yang digunakan terbuat dari logam, kemudian dibalut lagi dengan kain hitam dan terakhir selubung kepalayang juga berwarna hitam. Praktis, bagi orang awam sangat sulit melihat dalam kondisi seperti itu.
Dalam melakukan aksi itu Bayu Gendeng ditemani oleh spiritualis asal Kalimantan Timur, Bunda Noerma. Dalam keadaan mata tertutup rapat, beberapa kali sepeda motor matic yang dibawa duo spiritualis itu hampir melenceng dari jalur yang padat lalu lintas.
“Saya butuh konsentrasi dan menunggu tanda agar bisa lebih fokus,” ujar Bayu Gendeng.
Pria asal Klungkung, Bali ini menjelaskan, ia menggunakan telepati untuk melihat tanda yang ada di sekitarnya agar tetap melaju secara tepat di jalurnya, bahkan pertigaan atau perempatan yang dilalui.
Salah satu tanda yang digunakan adalah warna merah dari sebuah mobil tim yang mengawal atraksi tersebut. Selain itu, dirinya juga mencoba selalu menangkap getaran dari benda-benda yang ada di sekitarnya.
“Sekecil apapun, setiap benda pasti menghasilkan energi berupa getaran. Disitulah yang saya jadikan navigasi agar tetap berjalan sesuai jalur,” jelasnya.
Tak dipungkiri bagi Bayu Gendeng, ketika di jalan ia selalu merasakan warna merah yang kuat selain mobil pemandu yang berjarak sekitar 10 meter di depannya. Namun, menurutnya, energi yang dirasakan berbeda.
“Saya sempat melihat warna merah lain tapi itu kecil (energinya) meski hampir saja mau saya ikuti,” ujarnya.
Sementara, Bunda Noerma, spiritualis yang mendampingi Master Bayu Gendeng mengaku partnernya dalam aksi tersebut sangat profesional.
“Saya cuma mendampingi dan saling mensuport. Selama perjalanan tidak ada gangguan dan semua lancar,” ujar spiritualis asal Kalimantan Timur ini.
Aksi berbahaya Jro Master Made Bayu Gendeng merupakan rangkaian dari pelaksanaan HUT Forum Keluarga Paranormal & Penyembuh Alternatif Indonesia (FKPPAI). Kegiatan dipusatkan di Jabapura Puri Satria Denpasar mulai 22-27 Agustus 2018. (Way)