KORANJURI.COM – Akper Pemkab Purworejo yang berkampus di jalan raya Kutoarjo-Purworejo km 6, Grantung, Bayan, mulai membangun gedung baru tiga lantai. Pembangunan ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Ketua Yayasan Manggala Praja Adipurwa Purworejo, Bambang Aryawan, dan Muh Wuryanto, selaku Dewan Pembina Yayasan, Jumat (27/12), serta Sujani, Kades Desa Grantung, di kampus setempat.
Usai peletakan batu pertama, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng, yang dilakukan oleh Bambang Aryawan, dan diberikan kepada Wahidin, selaku Direktur Akper Pemkab Purworejo, disaksikan oleh Muh Wuryanto dan Pram Prasetyo selaku Dewan Pembina Yayasan, serta segenap tamu undangan.
“Penambahan gedung baru ini, untuk peningkatan sarana dan prasarana kampus. Karena dari tahun ke tahun, ada peningkatan mahasiswa baru,” ujar Bambang Aryawan.
Dijelaskan pula oleh Bambang, bahwa nantinya, bangunan tiga lantai tersebut akan dipergunakan untuk perkantoran di lantai satu, lantai dua untuk ruang auditorium, dan lantai tiga untuk perkuliahan.
Dalam pembangunan ini, dianggarkan dana Rp 2,5 milyar, yang merupakan dana dari yayasan. Pihak Akper Pemkab Purworejo sendiri bekerja sama dengan developer dari Kebumen, PT Nirwana Citra Kencana sebagai pelaksana.
“Direncanakan Agustus tahun depan selesai. Dibayarkan secara bertahap dengan sistem termin 50 persen terlebih dahulu. Setelah selesai, sisanya dibayarkan pada Februari 2021,” ungkap Muh Wuryanto menimpali.
Dengan adanya bangunan baru tiga lantai tersebut, yang menjadikan sarana dan prasarana makin lengkap, kata Bambang Aryawan, kedepannya Akper Pemkab Purworejo akan berubah menjadi STIKES, dengan membuka S1 jurusan keperawatan.
Menurut Wahidin, adanya gedung baru tersebut, juga untuk meningkatkan daya tampung mahasiswa. Langkah ini diambil mengingat tahun lalu Akper Pemkab Purworejo terpaksa membatasi pendaftar mahasiswa baru mengingat keterbatasan kapasitas ruang.
Saat ini, jelas Wahidin, jumlah mahasiswa D3 Akper Pemkab Purworejo dari semua angkatan mencapai 231 orang. Dengan penambahan gedung baru tersebut, tahun depan, dirinya menargetkan penerimaan mahasiswa baru sebanyak 200 orang.
“Kami juga menjalin kerjasama dengan beberapa RS untuk praktek mahasiswa, seperti RSU Majenang Cilacap, RSU Margono Purwokerto, RSU Kulonprogo, dan RS Siaga Medika Banyumas,” terang Wahidin.
Bahkan, dari Akper Pemkab Purworejo juga menjalin kerjasama dengan sebuah kampus di Philipina, untuk pengembangan pendidikan dan penelitian. Kerjasama ini, dalam bentuk pertukaran mahasiswa.
Untuk penyerapan alumni, ujar Wahidin, pihaknya membantu penempatannya, dengan penempatan kerja di dalam negeri dan luar negeri. Tiga bulan sebelum kelulusan, mahasiswa Akper Pemkab Purworejo sudah terserap di dunia kerja. Mereka bekerja di RS, maupun klinik, yang tersebar di semua wilayah. Banyak juga alumni yang sudah menjadi PNS.
“Peluang kerja di LN (Jepang) sangat terbuka lebar. Berapapun lulusan kita, diterima. Yang jadi kendala, biasanya orang tua. Mereka umumnya keberatan, jika anaknya bekerja jauh dari rumah,” kata Wahidin.
Lebih jauh Wahidin mengungkapkan, ada dua alumni yang sudah bekerja di sebuah RS di Jepang, dengan gaji mencapai Rp 20 jutaan perbulan. Mereka menjalani kontrak selama 5 tahun. Setelah kontrak selesai, mereka ini bisa memperpanjang lagi.
“Mindset ini yang harus dirubah, jika kita ingin sukses. Dalam hal ini, sekarang sudah ada pemetaan, dengan melibatkan orang tua. Jadi akan diketahui, nantinya lulusan ini maunya bekerja di dalam negeri atau lokal Purworejo, atau ke luar negeri,” pungkas Wahidin. (Jon)