KORANJURI.COM – Terjangan banjir siklon tropis Cempaka mengakibatkan Kabupaten Pacitan Lumpuh total. Jarak siklomln tropis Cempaka dengan Pacitan hanya 23 km di Samudera Hindia sebelah Selatan Pacitan.
Banjir dan longsor bersamaan dengan gelombang laut tinggi menyebabkan semua sungai yang bermuara di Teluk Pacitan meluap menyebabkan banjir besar.
“Tim Reaksi Cepat BNPB telah hadir di Pacitan untuk memberikan pendampingan dalam penanganan darurat,” jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Pengaruh siklon tropis Cempaka yang menimbulkan curah hujan ekstrem dengan intensitas 383 milimeter per hari telah menyebabkan banjir dan longsor yang besar di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur pada 27-28 November 2017.
Dekatnya posisi siklon tropis Cempaka dengan daratan Pacitan, hanya 23 kilometer di Samudera Hindia sebelah selatan Pacitan telah menyebabkan Pacitan lumpuh total.
Banjir dan longsor bersamaan dengan gelombang laut tinggi sehingga semua sungai yang bermuara di Teluk Pacitan meluap menyebabkan banjir besar di Pacitan.
Upaya pencarian dan penyelamatan korban serta penanganan dampak banjir dan longsor masih dilakukan.
Wilayah terdampak banjir dan longsor berada di 7 kecamatan di Pacitan. Masing-masing Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Pacitan, Kecamatan Tulakan, Kecamatan Tegalombo, Kecamatan Nawangan, Kecamatan Arjosari, dan Kecamatan Ngadirojo. Daerah yang paling parah terdampak bencana adalah Kecamatan Pacitan.
Data sementara jumlah korban meninggal dunia hingga 1 Desember 2017 sebanyak 20 orang yaitu 14 korban longsor dan 6 korban banjir. Dari 20 korban meninggal tersebut 11 korban sudah ditemukan dan 9 korban masih dalam pencarian.
Tercatat 4 orang luka-luka. Pengungsi sebanyak 1.879 orang yang terdapat di 8 titik yaitu di Gedung Karya Darma 497 orang, Masjid Sirnoboyo 51 orang, gedung Muhammadiyah MDMC 51 orang, Balai Desa Sumberharjo 32 orang, Balai Desa Bangunsar 16 orang, Balai Desa Cangkring 32 orang, MI Al Huda 150 orang dan Balai Desa Sidomulyo 1.050 orang. (*)