KORANJURI.COM – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), melakukan ziarah ke makam kakeknya, Sarwo Edhie Wibowo di Ngupasan, Pangenjurutengah, Purworejo, Minggu (04/04/2021).
Dalam ziarah ini, AHY didampingi Sekjend Partai Demokrat Teuku Riefky Harsa, Bendahara Umum Renville Antonio, serta anggota DPR RI dari Dapil 6 Jateng Mas Bram.
Kedatangan AHY disambut Bupati Purworejo Agus Bastian yang merupakan kader Partai Demokrat, Ketua Partai Demokrat Jateng Rinto Subekti, dan Ketua Partai Demokrat Purworejo Yopi Prabowo.
Kurang lebih setengah jam lamanya, AHY dan rombongan melakukan ziarah, dengan melantunkan doa-doa dipimpin Kyai Chamili, dan dilanjutkan dengan tabur bunga.
Usai ziarah, AHY mengungkapkan, bahwa kedatangannya ke Purworejo, untuk melakukan ziarah ke makam kakek dan leluhurnya, setelah sebelumnya melakukan serangkaian perjalanan dari Yogyakarta.
“Di Yogyakarta, kita melakukan silaturahmi dengan pimpinan PP Muhammadiyah. Dilanjutkan dengan konsolidasi para kader,” ujar AHY.
Dikatakan pula, bahwa dirinya sebenarnya ingin lebih sering lagi bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, sahabat dan masyarakat yang ada di Purworejo, namun situasi belum memungkinkan.
Terkait adanya prahara di tubuh partainya, AHY mengatakan, bahwa Insya Allah Partai Demokrat makin solid, makin kompak, tapi juga semkain semangat.
“Prahara yang terjadi kemarin tentu bukan hanya ancaman terhadap kedaulatan, kehormatan dan eksistensi Partai Demokrat, tetapi juga ancaman serius bagi kehidupan demokrasi di Indonesia,” kata AHY.
Sejak awal, menurut AHY, pihaknya juga serius dan penuh dengan keyakinan, untuk berjuang melawan itu semua.
Dan pada 31 Maret 2021 lalu, jelas AHY, secara resmi pemerintah telah menyampaikan telah menolak segala permohonan yang diajukan pihak KLB ilegal di Deli Serdang, karena tidak memenuhi berbagai persyaratan.
Hal itu, menurut AHY, patut disyukuri dan itu merupakan kabar baik, tak hanya bagi Partai Demokrat, tapi juga untuk demokrasi.
“Kita harus teguhkan kembali pada tatanan yang benar, nilai-nilai demokrasi yang sesungguhnya berdasarkan konstitusi, moral dan etika politik. Mudah-mudahan kita semua bisa memetik hikmah dari itu semua. Bagi Partai Demokrat, itu merupakan pelajaran yang sangat berharga,” pungkas AHY. (Jon)