Ada Proyek di Sepanjang Uluwatu-Jimbaran, hati-hati untuk Pengguna Jalan

oleh
- Pengerjaan galian kabel bawah tanah dengan sistem bor tengah berlangsung di wilayah Ungasan, Jimbaran dan Kedonganan. Dampak pekerjaan itu akan menimbulkan kemacetan khususnya, di titik tempat mesin bor diletakkan, hati-hati untuk pengguna jalan - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Pengerjaan galian kabel bawah tanah dengan sistem bor tengah berlangsung di wilayah Ungasan, Jimbaran dan Kedonganan. Dampak pekerjaan itu akan menimbulkan kemacetan khususnya, di titik tempat mesin bor diletakkan.

Mengantisipasi dampak lalu lintas, pelaksana proyek PT Prysmian Cables & System, mengantisipasi dengan menempatkan petugas sebagai pengatur lalulintas.

“Petugas kami akan berjaga terutama di wilayah Jimbaran yang jadi prirotas. Jarak antara mesin satu dengan mesin lainnya sekitar 100-200 meter,” jelas Humas PT. PRYSMIAN Cables & System, Senin, 15 April 2019.

Untuk pengerjaan jalan nasional, pelaksana proyek saat ini sudah berkoordinasi dengan PJN Metro Denpasar. Sedangkan pengerjaan yang ada di wilayah Kabupaten Badung, terbagi dalam tiga ruas jalan yakni, Jalan Bali Cliff di Pecatu, Jalan Raya Jimbaran serta Jalan Segara Madu di Kelurahan Kelan yang berakhir di Bandara Ngurah Rai.

Untuk pengerjaan transmisi bawah berlokasi di wilayah Jimbaran. Hal itu mendapat perhatian ekstra dari pihak pelaksana, karena menjadi akses utama menuju kawasan wisata pantai, maupun hotel yang di wilayah tersebut.

Sedangkan pengerjaan dari Patung Nakula, Simpang empat menuju arah utara atau di Jalan Raya Jimbaran dan Kalurahan Kelan, yang tembus ke Jalan Segara Madu, kemudian berakhir di Bandara, pelaksana akan melipatgandakan jumlah tenaga maupun peralatan. Termasuk tenaga pengatur di setiap spot mesin bor itu berada.

Proyek dengan panjang 10,2 km itu, menjadi proyek prestisius yang menggunakan peralatan khusus seperti, mesin bor berkekuatan 30 ton lebih. Proyek juga didukung tenaga-tenaga maupun teknisi yang sudah berpengalaman.

Proyek dengan system bor bawah tanah tersebut, akan selesai pada Mei 2019 nanti. “Ini sudah menjadi perhatian dari pihak pelaksana maupun PLN sendiri. Koordinasi antara pelaksana dengan instansi terkait sudah ada dalam draf, baik itu perijinan maupun sistem pengerjaannya,” jelasnya.

Galian kabel milik PLN SKTT kV 150 menjadi sistem baru untuk mengurangi semrawutnya utilitas. Penanaman kabel bertegangan tinggi itu, saat ini masih dalam proses pengerjaan. (*)

KORANJURI.com di Google News