KORANJURI.COM – BBTF 2018 sukses digelar. Bali menjadi tuan rumah bagi 320 buyers dan trade buyers dari 41 negara, termasuk 61 domestic buyers yang didatangkan oleh Garuda Indonesia dan 10 buyers dari Timor Leste dan Uzbekistan.
Jumlah sellers dan buyers pada gelaran tahun ini meningkat dibanding tahun lalu.
Tahun ini para sellers yang berpartisipasi berasal dari 5 negara, Timor Leste, Thailand, Kamboja, Uzbekistan dan tentu saja Indonesia – dengan total terdaftar 241 sellers dari operator hotel bintang 5, kelompok manajemen, agen perjalanan dan perwakilan kabupaten.
Ini berarti kinerja dan statistik BBTF 2018 telah berjalan dengan baik, dengan 60,80% peningkatan jumlah buyers dan 28,19% peningkatan jumlah sellers jika dibandingkan dengan BBTF tahun 2017 – untuk meraih perkiraan transaksi total sebesar $593,310,000 atau Rp 7,71 triliun.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata Indonesia, Prof. I Gede Pitana, di Nusa Dua, Jumat (29/6).
“BBTF menguraikan komitmen pemerintah untuk menempatkan pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi di banyak tujuan baru di Indonesia. Bali sebagai pusat kegiatan untuk memamerkan, dan perhatian diarahkan ke-4 destinasi baru sebagai prioritas. Mereka adalah Mandalika di Pulau Lombok, Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Komodo Labuan Bajo di Flores yang sudah siap dengan infrastruktur, aksesibilitas, atraksi, fasilitas, ditambah sumber daya manusia,” papar Pitana.
Oleh karena itu setelah acara BBTF berakhir, semua buyers dan sellers diajak untuk mengikuti kegiatan Post-Tour dengan beberapa pilihan tujuan Banyuwangi, Jogjakarta, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jembrana dan banyak lagi.
“Bali & Beyond Travel Fair 2018 bangga untuk mengambil bagian dalam pertumbuhan pariwisata di Indonesia dan diakui sebagai International Travel Fair terkemuka di Indonesia. Kami telah memilih tema ‘Exploring the Colours of Indonesia’ untuk acara tahun ini karena kami percaya pada potensi Indonesia sebagai Bali sebagai market place,” sambung I Ketut Ardana, Ketua BBTF.
BBTF mewakili spektrum pariwisata di semua tingkatan termasuk sektor perhotelan, tur operator atau agen perjalanan, organisasi pariwisata nasional, konvensi dan biro perjalanan, perusahaan teknologi perjalanan, MICE (pertemuan, insentif, konvensi dan pameran) dan perwakilan perusahaan perjalanan juga sebagai tujuan baru regional.
Dari laporan akhir pada sistem ini diharapkan dapat membantu BBTF dalam menyaring dan menentukan market segment tahun mendatang, sehingga dapat dipastikan bahwa BBTF di 2019 akan lebih terorganisir dengan sistematis dan sangat canggih.
Tahun depan BBTF ke-6 2019 akan diselenggarakan pada 25 – 29 Juni 2019 di tempat yang sama, BNDCC The Nusa Dua. (Ari)