8 Aturan Hindari Stres dan Ungkapan Toxic yang Tanpa Disadari Jadi Pemicu

oleh
Ilustrasi/shutterstock

KORANJURI.COM – Tak seorang pun selalu merasa sehat jiwa sepanjang hidupnya. Suatu saat mereka dapat mengalami stres dan aneka kesehatan gangguan jiwa lainnya.

Sehat jiwa menurut WHO yakni, memahami dan tahu keterbatasan diri, mampu menghadapi stresor harian, mampu bekerja dan menikmati pekerjaannya dan mampu berkontribusi terhadap komunitas masyarakat.

“Semua itu harus tercapai, baru bisa dikatakan sehat jiwa. Yang perlu diketahui juga, 91% diantaranya tidak tahu sedang mengalami gangguan dan butuh pengobatan,” kata ahli kejiwaan dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ.

Menurutnya, situasi-situasi tertentu tanpa disadari bisa menjadi ‘jebakan batman’ yang memicu munculnya stres. Sejumlah kondisi itu, menurutnya sering terjadi dan dialami seperti, menerapkan standar minimal atau selalu mengecilkan diri.

Merasa hancur diatas kelebihannya dan filter mental memicu tentang kondisi yang belum tentu terjadi serta selalu merasa bersalah.

“Terlalu sering pakai kata ‘seharusnya’, kalau polanya begitu akan lebih cepat bertemu dokter,” ujarnya dalam candaan.

Stres, menurut I Gusti Rai Putra Wiguna, berada dalam dua lingkup yakni, dalam kendali dan di luar kendali. Untuk lingkup yang dapat dikendalikan mencakup pengertian, apa yang dapat kukatakan, tujuanku, apa yang kupakai, apa yang kulakukan maupun self care.

Sedangkan stres yang berada di luar kendali menurut Rai Putra Wiguna seperti, apa yang dikatakan orang lain, khawatir menjadi tua, tentang masa depan, bagaimana orang lain bersikap, maupun keputusan yang dibuat pada masa lalu.

Ia menyarankan, untuk menghindari stres sepanjang aktifitas, ada 8 aturan atau rule of eight yang bisa dipraktikkan yakni, 8 jam kerja, 8 jam pengembangan diri dan 8 jam istirahat.

Di sisi lain, Rai Putra Wiguna juga mengingatkan, agar menggunakan kalimat yang tepat untuk membantu meringankan kondisi mental seseorang yang memiliki beban stres.

Kalimat Non Toxic untuk memberikan suntikan semangat, gimana perasaanmu, aku dengarkan, semua orang punya peluang, kemampuan dan keterbatasan yang berbeda, gpp, atau rasanya semua orang pernah gagal, bisa jadi proses bertumbuh

Kalimat Toxic, ga usah dicemaskan, bawa happy aja, positive vibe only please, kalau aku bisa, kamu pasti bisa, atau banyak bersyukur aja deh, itu bisa jadi lebih buruk lagi. (Way)

Baca Artikel Lain KORANJURI di GOOGLE NEWS

KORANJURI.com di Google News