7,4 Persen Perokok Aktif di RI Didominasi Usia 10-18 Tahun

oleh
Foto: Ilustrasi

KORANJURI.COM – Kementerian Kesehatan merilis data perokok aktif di Indonesia meningkat. Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang. 7,4% diantaranya perokok berusia 10-18 tahun.

“Kelompok anak dan remaja merupakan kelompok dengan peningkatan jumlah perokok yang paling signifikan,” kata dr. Benget Saragih dari Kementerian Kesehatan melalui konferensi video, Jumat (28/6/2024).

Dari data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada 2019, prevalensi perokok pada anak sekolah usia 13-15 tahun atau naik dari 18,3% (2016) menjadi 19,2% (2019). Sedangkan data SKI 2023 menunjukkan usia 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak (56,5%), diikuti usia 10-14 tahun (18,4%).

Benget Saragih mengatakan, Kemenkes berharap Kabupaten/Kota membuat lebih banyak kawasan tanpa rokok. Selain itu, pihaknya juga mengupayakan di dalam rumah juga harus bebas rokok.

“Banyak sekali rokok dimulai dari konsumsi rumah tangga. Kebiasaan itu akan banyak berpengaruh terhadap kesehatan keluarga sampai pada pertumbuhan anak,” jelas Benget.

“Uangnya habis untuk beli rokok tapi tidak untuk beli telur, daging atau ayam,” tambahnya.

Benget Saragih menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Bali High Level Meeting For Healthy Cities bertema ‘Pengendalian Dampak Bahaya Rokok Terhadap Kesehatan Masyarakat’ di Hotel Prime Plaza Sanur, Denpasar pada Jumat (28/6/2024).

Dewa Indra mengatakan, keluarga berperan penting dalam mengurangi kebiasaan merokok pada remaja. Selain itu, lembaga pendidikan juga diharapkan memperluas kawasan tanpa rokok.

“Anak-anak sekolah diberikan edukasi secara intensif terkait bahaya rokok,” jelas Dewa Made Indra.

Dikatakan, peraturan juga harus tegas terkait perijinan terkait penjualan rokok. Terutama di lingkungan yang berdekatan dengan zona sekolah. (Way)

KORANJURI.com di Google News