50 DJ Berbusana Adat Bali Siap Pecahkan Rekor MURI

oleh
Tonny Kushartanto dari EO Anak Serdadu Inovasi Kreatif (ASIK) dan General Manager Prama Hotel I Gusti Bagus N. Surya Candra Sasmita - foto: Koranjuri.com

KORANJURI.COM – Puluhan disc jockey dari dalam dan luar negeri bakal memecahkan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) di Pantai Hotel Prama Sanur Beach Bali pada Minggu, 28 Juli 2024.

Tercatat ada 50 disc jockey yang akan unjuk kemampuan di atas piringan cakram selama 14 jam tanpa jeda, mulai pukul 09.30-23.00 WITA. Uniknya, para joki cakram itu tampil dengan mengenakan busana adat Bali.

General Manager Prama Hotel I Gusti Bagus N. Surya Candra Sasmita mengatakan, parade 50 DJ itu menjadi event dalam menyambut HUT Ke-50 Prama Hotel. Pertunjukan akan berlangsung di sepanjang pantai dan menjadi event aksi DJ terbanyak pertama di Indonesia yang tercatat MURI.

“Ini pagelaran spektakuler yang kami lakukan. Hotel ini mulai beroperasi 29 Juli 2024. Event ini juga salah satu kegiatan untuk membangkitkan pariwisata Bali,” kata Bagus Surya, 26 Juli 2024.

Pemecahan rekor MURI untuk permainan DJ terbanyak itu mentargetkan 800-1000 pengunjung. Bagus Surya mengatakan, parade 50 DJ itu sekaligus untuk menawarkan hiburan ala beach club.

“Meski secara tidak langsung, kami di komunitas Sanur hotel tidak mau ada beach club, tapi ini bukan beach club. Tapi ini sifatnya lebih promosional yang diadakan reguler dua atau tiga kali dalam setahun,” kata Bagus Surya.

Deretan disc jockey yang akan memecahkan MURI diantaranya, DJ Manu, DJ Jockie Saputra, DJ Bee dan DJ Baba BO.

Event yang digelar memadukan seni di bidang musik nasional, internasional dan budaya Bali. Di situ juga ditampilkan tari kontemporer serta fire dance.

Tonny Kushartanto dari Anak Serdadu Inovasi Kreatif (ASIK) sebagai event organizer mengatakan, pencatatan rekor MURI akan berlangsung sepanjang pagelaran parade 50 DJ pada Minggu (28/7/2024). Namun, penghargaan MURI diberikan pada Senin, 29 Juli 2024.

Tonny mengatakan, event yang memadukan unsur budaya modern dan tradisi Bali itu untuk menunjukkan bahwa kultur budaya tetap kuat mengakar di masyarakat. Pariwisata di Bali yang terus berkembang juga berimbas pada permasalahan sosial.

“Kondisi pariwisata semakin meningkat tapi di sisi lain, permasalahan sosial juga muncul dengan banyaknya oknum wisman yang arogan dan mengganggu ketertiban keamanan,” kata Tonny.

Parade DJ berbusana Bali, kata Tonny, membawa suasana baru perpaduan dua budaya yang berbeda namun tetap memberikan edukasi.

“Parade DJ ini bertujuan untuk memajukan Bali yang lebih update dengan industri pariwisata yang selalu mengedepankan budaya,” jelas Tony.

Tiket dibuka dengan harga Rp500.000 hingga Rp1.000.000. (Way)

KORANJURI.com di Google News