KORANJURI.COM – Pemerintah Kabupaten Purworejo, melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 270 juta, untuk keperluan droping air bersih selama musim kemarau.
Demikian dijelaskan Sigit Ahmad Basuki, Kasi Kedaduratan BPBD Purworejo. Menurut Sigit, dampak musim kemarau, sudah mulai dirasakan masyarakat Purworejo.
“Sedikitnya, terdapat 50 desa dari 10 kecamatan sudah mengalami kekeringan dan krisis air bersih,” jelas Sigit, Kamis (24/8).
Untuk mengatasi hal itu, BPBD mulai melakukan dropping air ke sejumlah wilayah yang mengalami krisis air bersih tersebut.
Jelas Sigit, pihaknya sudah menyiapkan sebanyak 1.350 tangki air bersih, dengan kapasitas 5 ribu liter/tangki yang akan didistribusikan ke semua wilayah yang mengalami kekeringan.
Dari sekian wilayah yang mengalami kekeringan, terang Sigit, yang paling parah dialami dusun Tepus dan Sijagir, Desa Somorejo, Bagelen, yang sejak sebulan terakhir warganya sangat kesulitan memperoleh air bersih.
“Setiap dua tiga hari sekali, kami melakukan dropping air bersih ke desa ini,” jelas Sigit. (Jon)