5 Anggota Polisi Gugur di Mako Brimob Naik Pangkat Satu Tingkat

oleh
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Mohammad Iqbal - foto: Istimewa

KORANJURI.COM – Berdasarkan Surat Telegram Nomor: STR/264/V/HUM.1.1/2018, lima anggota polisi yang tewas saat tugas di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, mendapat kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinngi.

Ini daftar lima anggota polisi yang gugur dalam tugas. Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Rospuji Siswanto NRP 77120268 PD Densus 88.

Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Septiadi NRP 85050470 Polda Metro Jaya. Brigpol Luar Biasa Anumerta Fandy Setyo Nugroho NRP 88120901 PD Densus 88.

Briptu Luar Biasa Anumerta Syukron Fadhli NRP 97100603 PD Densus 88. Briptu Luar Biasa Anumerta Wahyu Catur Pamungkas NRP 98050578 PD Densus 88.

“Jadi kami sampaikan bahwa lima petugas kami gugur, dan seorang masih disandera. Kami masih melakukan berbagai upaya penyelesaian, dan situasinya sudah lebih kondusif,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Mohammad Iqbal kepada wartawan di sekitar Mako Brimob, Rabu (9/5/2018).

Dari pihak teroris Benny Syamsu Tresno terpaksa ditembak mati saat melawan dan berusaha merebut senjata dari petugas.

Tentang kabar bahwa ada kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) yang menyebut bahwa para pelaku kerusuhan itu adalah ‘tentara’ mereka, kata Iqbal, itu tidak benar.

Iqbal tidak menyebut berapa banyak napi teroris yang terlibat dan bagaimana situasinya sehingga enam polisi terlatih bisa disandera.

Situasi berkembang panas dan lima polisi yang disandera itu kemudian tewas. Sementara seorang petugas polisi masih disandera.

Sejak semalam, lanjut Iqbal, polisi melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan situasi.

“Pemicunya adalah hal yang sepele, pemicunya adalah masalah makanan. Sesuai SOP (Standar Prosedur Operasional), makanan (dari luar untuk tahanan) diverifikasi oleh (petugas) kami. Untuk memeriksa apakah ada barang-barang lain (yang diselundupkan dalam makanan). Lalu terjadi keributan, cekcok,” tambah Iqbal.

Polsisu saat ini kami sedang melakukan tindakan soft approach (pendekatan lunak) maupun tindakan-tindakan lain. “Saat ini sedang berproses,” ujarnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terhasut dengan semua informasi yang ada di media sosial yang sudah beredar. (YT)

KORANJURI.com di Google News