395 Peserta Didik Baru SMA Negeri 2 Denpasar Ikuti mPLS

    

Kolaborasi Guru dan OSIS Kenalkan Lingkungan Sekolah

Pembukaan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (mPLS) bagi peserta didik baru di SMA Negeri 2 Denpasar - foto: Wahyu Siswadi/Koranjuri.com

Pembukaan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (mPLS) bagi peserta didik baru di SMA Negeri 2 Denpasar – foto: Wahyu Siswadi/Koranjuri.com

KORANJURI.COM – SMA Negeri 2 Denpasar secara resmi membuka kegiatan masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (mPLS) yang merupakan kegiatan wajib untuk siswa baru. Kegiatan berlangsung di halaman sekolah dengan diikuti 395 peserta.

Kepala SMA Negeri 2 Denpasar, Ida Bagus Sueta Manuaba menjelaskan, sebelum dibuka secara resmi, siswa baru mengikuti kegiatan pra mPLS untuk membentuk kelompok peserta serta mendapatkan briefing dari OSIS.

Namun yang pasti, kegiatan ini tidak melibatkan kekerasan fisik maupun verbal sebagai sanksi. Konsep dari mPLS adalah pendidikan dan pengenalan lingkungan yang ada di sekolah. Sehingga, panitia tidak memberikan persyaratan tertentu yang irasional kepada peserta didik baru.

“Kedisiplinan dan pengenalan lingkungan​ sekolah menjadi dasar pelaksanaan mPLS ini. Termasuk memperkenalkan tata tertib sekolah kepada warga baru kita,” jelas Sueta Manuaba, Rabu, 12 Juli 2017.

mPLS di Bali secara serentak digelar selama 3 hari dan akan berakhir pada Sabtu, 15 Juli 2017. Pekan berikutnya menjadi waktu efektif pelaksanaan belajar mengajar di sekolah yang kondang dengan sebutan Resman itu.

Siswa baru juga langsung mengikuti kegiatan penjurusan untuk dua program yang ada yakni Program IPA dan IPS. Pembentukan kelas itu sudah disiapkan dengan tiga metode yakni, melaksanakan tes IQ, mencari nilai rapor semester 1, 2 dan 3 serta peminatan.

Dari situ, tim penjurusan akan menilai dan mengkaji kemampuan siswa untuk masuk ke program IPA atau IPS.

“Tes IQ sudah dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya,” terang Sueta.

Dari pengalaman tahun sebelumnya program IPA menjadi incaran peserta didik baru dalam memilih kelas mereka. Menurut Sueta, tahun lalu ada 7 kelas program IPA dan 3 kelas Program IPS. Sehingga secara akumulasi, 395 siswa baru ini terbagi dalam 10 rombongan belajar.

“Tahun lalu 10 kelas, tahun ini kita juga mengakomodasi jumlah yang sama,” terangnya demikian.
 
 
Way