KORANJURI.COM – KORANJURI.COM – Hingga Minggu malam (19/4), jumlah pemudik yang memasuki wilayah Purworejo selama masa penetapan darurat bencana Covid-19, mencapai 24.700 orang. Dari jumlah tersebut, yang paling banyak ada di wilayah Kecamatan Bener.
Demikian dijelaskan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dishub Kabupaten Purworejo Bambang Gatot Seno Aji, Senin (20/4). Para pemudik, banyak yang berasal dari kota-kota besar, dengan status zona merah.
Menurut Gatot, para pemudik yang melewati pos pemantauan utama Covid-19 di tiga lokasi, yakni di SAC (Butuh), Pasar Krendetan (Bagelen) dan perbatasan Bener, sudah menjalani screening kesehatan awal, dengan pengecekan suhu, serta mengisi kuisioner yang berisi riwayat perjalanan mereka.
“Setelah di screening, para pemudik itu kita beri surat keterangan kalau sudah menjalani screening di pos pemantauan. Dan ternyata, itu sangat membantu,” jelas Gatot.
Dengan surat keterangan screening tersebut, untuk tindak lanjut (pemantauan) selanjutnya, kata Gatot, diserahkan ke desa masing-masing ataupun puskesmas. Khususnya, bagi pemudik yang berasal dari zona merah.
Setiap kendaraan, menurut Gatot, wajib melewati pos pemantauan. Bagi yang tujuannya tidak ke Purworejo, maka dipersilahkan untuk melanjutkan perjalanannya. Namun bagi yang mau masuk wilayah Purworejo, harus menjalani screening dulu. Bagi pemudik yang ketika menjalani screening suhu tubuhnya mencapai 38 derajat atau lebih, langsung diserahkan ke puskesmas.
“Jika melihat tren, jumlah pemudik yang masuk wilayah Purworejo cenderung mengalami kenaikan. Dan petugas di pos pemantauan sudah mengantisipasinya. Namun sesuai arahan gubernur, sebaiknya para perantau tersebut jangan mudik dahulu,” ungkap Gatot.
Dijelaskan pula oleh Gatot, pada tiga pos utama pemantauan Covid-19 tersebut, masing-masing berisi sekitar 15 personil, yang merupakan petugas gabungan dari Dishub, Satlantas, Koramil, Satpol PP dan Dinkes.
Para petugas di pos-pos pemantauan tersebut, menurut Gatot, sangat rentan terhadap penularan Covid-19, karena mereka yang berhubungan langsung dengan para pemudik. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Gatot meminta agar para petugas tersebut di rapid test.
“Mereka juga petugas garda terdepan, yang berhubungan langsung dengan para pemudik,” pungkas Gatot. (Jon)